SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: PSSI akan bertemu Kapolri pada pekan depan, berkaitan dengan tak diizikannya pertandingan sepak bola di daerah Jawa Tengah.

“Kalau tak berubah, pada Senin (2/3), Kapori akan memanggil PSSI, BLI termasuk saya, untuk menghadap. Agendanya sebetulnya membahas masalah ini. Tapi buat saya, politik perizinan sepak bola Indonesia memang harus dibenahi, supaya semua pihak saling memahami,” kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Hinca Pandjaitan mengatakan, sesuai peraturan FIFA dalam Laws Of The Game mengenai tata cara pertandingan sepakbola, termasuk tugas perangkat pertandingan di dalamnya, tidak menghendaki ada pihak lain yang bisa masuk ke dalam sebuah pertandingan tanpa izin dari wasit, sebagai pihak tertinggi di wilayah partai sepak bola.

Ia bahkan menjelaskan berdasarkan pasal 5 Laws Of The Game (LOTG) tentang wasit dan tugasnya, yang memastikan hanya wasitlah yang berhak memimpin, menunda atau menghentikan sebuah pertandingan.

“Stopping, suspending or terminating the match, at his discretion, for any infringements of the Laws; stopping, suspending or terminating the match because of outside interference of any kind…,
artinya, hanya wasit yang layak dan berhak menunda, menyudahi atau memberhentikan pertandingan, termasuk jika ada pihak lain yang turut campur dalam partai tersebut.

Nah, tugas saya sebagai komdis, sudah saya lakukan saat menegakkan ranah peradilan sepak bola sesuai aturan serta regulasi FIFA.

Kedatangan serta campur tangan pihak lain, tanpa menunggu instruksi dari wasit, saat partai Persis Solo lawan Gresik United, sudah melewati batas aturan,” katanya.

Hinca juga menggarisbawahi, ketika partai PSIS lawan Persijap Jepara, hal yang sama juga dilakukan Kapolda Jateng saat memberi pidato sebelum memulai pertandingan.

“Bahwa ada maklumat dari Polda Jateng mengenai menjaga keamanan, khususnya menjelang kampanye, di wilayah Jateng, saya setuju. Yang membuat saya tidak setuju, adalah cara Polda Jateng dengan menegaskan di depan orang banyak.

Maklumat itu cukup diletakkan di depan stadion saja sudah cukup,” kata Hinca yang mengaku langsung meninggalkan Stadion Jatidiri, Semarang, persis saat Kapolda naik podium melakukan pidato.

“Saya ada di lapangan, saat itu. Karena saya tahu aturannya, saya langsung keluar dari lapangan. Itu sudah melanggar,” katanya.(Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya