SOLOPOS.COM - Pemain PSS Sleman, Waluyo (23) berusaha merebut bola dari pemain Lampung FC pada Final Divisi Utama LPIS 2013 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (10/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

PSS Sleman tak peduli dengan adanya “suara” negatif.

Harianjogja.com, SLEMAN – Mantan General Manajer PSS Supardjiono tak ambil pusing dengan sorotan negatif sejumlah pihak atas gagasannya ingin menggulirkan turnamen segitiga di Stadion Maguwoharjo dalam waktu dekat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pardji, sapaan akrabnya tak ingin meladeni sorotan sejumlah pihak yang menganggapnya hanya ingin mengeruk keuntungan finasial dari penjualan tiket. Dia menyatakan akan berupaya sekuat tenaga merealisasikan gagasan itu meski sejumlah pihak sinis terhadap rencananya.

Menurutnya, turnamen segitiga tersebut justru menjadi upaya yang bisa membantu sejumlah pemain di tengah tak adanya kompetisi saat ini. Adanya turnamen jelas bisa memberi pemasukan bagi pemain yang kini sedang bingung mencari sumber penghasilan.

Ekspedisi Mudik 2024

Agenda tersebut sekaligus juga bisa menjadi wahana hiburan bagi pecinta sepak bola di Sleman.

”Silakan saja ada berpikir negatif akan gagasan ini. Namanya juga gagasan, diterima silakan enggak juga ya saya juga tidak masalah,” ujar Supardjiono kepada wartawan, Senin (15/5/2015).

Lebih lanjut Pardji memaparkan, ide untuk menggulirkan turnamen tersebut awalnya hanyalah sebuah keprihatinan atas nasib pemain setelah semua tim, khususnya tiga klub DIY membubarkan diri. Perekrutan untuk mengisi skuat PSS All Star jelas membantu sejumlah pemain untuk mendapatkan penghasilan.

”Kan lumayan nantinya bayaran dari turnamen tersebut bisa sebagai tunjangan hari raya [THR] sebelum Lebaran,” katanya.

Hanya, bila laga tersebut urung terlaksana, diriya bisa memahami. Apalagi di tengah kondisi sejumlah klub dan pemain yang tengah vakum akan sangat sulit mengumpulkan pemain.

Sesuai dengan rencana, turnamen segitiga tersebut digelar akan melibatkan skuat dari PSS All Star dan dua tim dari luar. Tim dari QNB League dan skuat tim nasional direncakan akan diundang untuk tampil dalam turnamen tersebut.

Untuk tim dari QNB League, dirinya membidik Sriwijaya FC, Persib Bandung dan Arema Cronus yang saat ini masih bertahan. Hanya, nama Persib Bandung lebih realistis untuk diajak merumput di Sleman. Namun sayangnya, klub tersebut saat ini tengah diliburkan.

”Persib sepertinya sulit dengan kondisi yang seperti saat ini. Arema juga baru saja datang ke Sleman. Memang situasinya untuk menggelar turnamen ini dilematis. Andaikan tidak terlaksana ya enggak masalah,” kata pria yang juga seorang pengusaha ini.

Panpel PSS Sleman Edyanto yang sebelumnya menyangsikan gagasan tersebut mengatakan akan mempersiapkan segala kebutuhan bila realisasi turnamen tersebut terlaksana. Dengan bulan puasa yang semakin dekat, kepastian penyelenggaraan tersebut harus segera dipastikan.

”Jika turnamen tersebut terealisasi bisa jadi cukup mewah sebab tim yang dihadirkan tidak sembarangan, maka dari itu kami menunggu kepastiannya,” katanya.

Menurutnya, selain akomodasi, izin keamanan juga harus diurs jauh hari sebelum turnamen tersebut digelar.

”Mengurus semuanya tidak bisa instan dalam waktu hanya tiga hari,” tambahnya.

Rencananya turnamen segitiga tersebut digelar selama tiga hari pada akhir pekan. Dengan klub-klub papan atas yang akan dihadirkan, diharapkan laga tersebut dapat menyedot animo penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya