SOLOPOS.COM - PSS Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN-Meski sukses menggelontor gawang PS Telaga Utama tujuh gol tanpa balas, Minggu (6/7/2014) sore lalu di Lapangan Getas, Sleman, lini depan PSS tetap mendapat sorotan tajam.

Memang, dalam laga itu, dua penyerang PSS, yakni Guy Junior dan Saktiawan Sinaga masing-masing mencetak satu gol. Sedangkan lima gol lainnya, masing-masing dicetak oleh Anang Hadi (dua gol), Ridwan Awaludin (dua gol), dan Dicky Prayoga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, bagi Asisten Pelatih PSS Edi Broto, kinerja lini depannya masih kurang maksimal. Dikatakannya, determinasi lini depan PSS masih terbilang rendah. Akibatnya, greget serangan PSS pun juga terlihat sangat kurang. “Kami punya empat striker, semuanya menurun,” ucapnya.

Oleh karena itulah, pihaknya kini berencana untuk menjajal pola baru untuk skuat Super Elang Jawa. Jika biasanya ia memakai pola 4-4-2 dengan menempatkan striker Monieaga Bagus Suwardi bersama striker striker lainnya, kini ia akan lebih memaksimalkan peran gelandang serang mereka. “Kemungkinan kami akan jajal pola 4-2-3-1. Harapannya skema serangan bisa lebih ada gregetnya,” tuturnya.

Ia mengaku, keempat striker yang dimilikinya kini memang tengah berada di bawah form terbaiknya. Monieaga Bagus Suwardi yang menjadi bintang musim lalu, ternyata kesulitan untuk mengulangnya di musim ini. Begitu juga dengan striker anyar Guy Junior.

Salah satu legiun asing PSS ini diakui Edi juga belum mampu keluar dari grafik negatifnya. Sementara Saktiawan Sinaga, diakuinya telah kehilangan kecepatannya akibat usia yang tak lagi muda.

Di luar dugaan, justru performa striker muda Hermawan Putra Jati yang terbilang menunjukkan tren positif. Akan tetapi, sayangnya jam terbang pemain muda ini di laga-laga resmi masih sangat minim. “Sayangnya, mentalnya [Hermawan] masih labil,” ungkap Edi.

Oleh karena itu, dengan pola satu striker, ia bisa memberikan ruang lebih lebar pada trio gelandang serangnya. Dia berharap, tiga gelandang dengan mobilitas tinggi yang dimilikinya selama ini, yakni Anang Hadi, Mudah Yulianto, dan Dicky Prayoga bisa menjadi tumpuan untuk memaksimalkan skema serangan.

Visi bermain Anang Hadi, serta kecepatan Mudah Yulianto dan Dicky Prayoga seharusnya bisa diandalkan sebagai pengatur serangan sekaligus penyerang lini kedua.

Sementara figur striker tunggal di depan, menurutnya lebih pada fungsi sebagai goalgetter. Itulah alasannya, sosok striker tunggal tersebut harus memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. “Inilah yang tengah kami rancang,” tegas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya