SOLOPOS.COM - PSS Sleman

PSS Sleman, utamanya Jaya Hartono berusaha tegas terhadap calon pemain.

Harianjogja.com, SLEMAN – Pelatih PSS Sleman Jaya Hartono mengambil langkah tegas terhadap semua calon pemain yang saat ini sedang unjuk kemampuan mengisi kerangka timnya. Jaya menegaskan akan mencoret pemain yang terlihat tidak punya spirit meski si pemain sudah proses deal dengan manajemen.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Saya hanya butuh pemain yang memiliki motivasi tinggi dalam mengembangkan permainan untuk tim. Jadi pemain yang menunjukkan penurunan spirit akan saya coret meski sudah deal dengan manajemen. Selagi belum ada kontrak resmi, semuanya belum terlambat,” ujar Jaya kepada wartawan, Kamis (26/2/2015).

Eks suksesor Persik Kediri kala menjuarai Liga Indonesia tahun 2003 itu bukan tanpa alasan menerapkan ketegasannya. Dia tidak ingin terbuai penampilan pemain ketika tahapan selesai dan belum ada kesepakatan deal. Belajar dari pengalaman, Jaya sering melihat pemain terlihat spiritnya ketika baru tahapan seleksi.

Namun ketika manajemen menunjukkan ketertarikan untuk mengontraknya, motivasi yang dipertontonkan ketika seleksi kian memudar. Dengan ketegasan itu, Jaya tidak main-main untuk membentuk kerangka tim kuat yang ingin dia capai. Apalagi dia sempat mengungkapkan, tidak ingin direcoki dalam upayanya membentuk tim.

Dalam dua latihan terakhir, pelatih yang musim lalu menukangi Persiba Balikpapan itu mengaku cukup puas dengan penampilan dari sejumlah pemain seleksi. Dia sudah mendapatkan ikon-ikon yang bakal mengisi skema permainan model “pohon cemara” yang akan diterapkan di skuat baru Super Elja musim mendatang.

“Para pemain menunjukkan penampilan yang luar biasa. Grafik penampilan terus meningkat. Mungkin Anda bisa melihat sendiri saat mereka bermain di lapangan,” tandasnya.

Dalam sesi latihan di Stadion Maguwoharjo, Rabu (25/2/2015) petang, Jaya sempat memberikan peringatan kepada salah satu pemain seleksi. Peringatan diberikan saat dia mendapati si pemain melakukan over latihan selepas sesi latihan bersama di waktu pagi selesai.

“Jadi si pemain masih latihan secara mandiri ketika rekan-rekannya sudah bubar. Ini akan merugikan dia sendiri karena staminanya terkuras. Jadi sesuai arahan dan porsinya saja,” jelas pelatih kelahiran 20 Oktober 1963 itu.

Terkait agenda uji coba untuk pematangan skema permainan, Jaya menegaskan baru akan mengagendakan minimal dua pekan ke depan. Saat ini fokusnya hanyalah membentuk kerangka tim sehingga uji coba tidak perlu dilakukan.

Sementara Direktur Operasional PSS Wahyudi Kurniawan menyatakan, uji coba melawan Sriwijaya FC sulit terealisasi.

“Pelatih kan ingin secara matang menyiapkan tim dulu. Jadi uji coba tidak bisa diagendakan,” paparnya.

Di sisi lain, Sriwijaya FC sendiri juga merevisi rencana lawatannya untuk menjajal kemampuan klub di Jogja dan Solo, 26-28 Februari ini. Dilansir dari Republika Online, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu justru meliburkan Ferdinand Sinaga dkk pada jadwal yang direncanakan bakal ada uji coba dengan PSS dan Persis Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya