SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Suasana diskusi malam itu berlangsung hangat dan menarik. Semua pihak terlihat serius mengikuti setiap alur pembicaraan. Hal tersebut mau tidak mau harus dilakukan mengingat pembicaraan di rumah dinas Bupati Sleman, Minggu (11/9) malam, merupakan pertemuan penting untuk menentukan masa depan PSS Sleman.
   
Pengcab PSSI Sleman sengaja menggelar acara tersebut untuk meminta pengurus PSS Sleman memberikan sosialisasi kepada 88 klub lokal pemegang hak suara PSS tentang proses merger dengan PT Putra Mataram Sejati (PMS) Hal ini dianggap penting karena selama ini para pengurus klub lokal hanya mendapat informasi dari media massa.
   
Djoko Handoyo alias Djohan, CEO PSS Sleman musim 2010/2011, yang kemudian dibantu oleh Joko Waluyo, kemudian menjelaskan proses awal mengapa PSS sampai membuat nota kesepahaman (MoU) dengan PMS. “Satu hal yang perlu diingat, MoU tersebut tidak bersifat mengikat dan bisa dibatalkan,” kata Johan, Senin malam.
   
Setelah penandatanganan MoU dilakukan, proses selanjutnya membicarakan berbagai aspek secara mendetail tentang bentuk kerja sama yang bakal dilakukan. Pada tahap ini, PSS tengah berusaha mendaftarkan PT Putra Sleman Sembada (PSS) ke Kementerian Hukum dan HAM. Nantinya, PT PSS akan merger dengan PT PMS. “Dalam kedudukan hukum, proses merger dilakukan antara PT dan PT,” kata Joko Waluyo.
   
Sejumlah syarat diberikan PSS kepada PMS. Antara lain manajemen harus dibawah kendali para pengurus PSS, segala kerugian bukan menjadi tanggung jawab PSS, PSS tetap sebagai milik Pemkab Sleman sebagai representasi rakyat Sleman, PSS ikut menduduki posisi keuangan dan PMS harus terbuka menjelaskan tentang keadaan PT tersebut, kemudian tidak lupa soal pembagian saham.
   
Berbagai syarat tersebut sampai saat ini belum bisa diputuskan karena PMS mengatakan segala usul yang diajukan akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) konsorsium sebagai pemegang saham mayoritas dari PMS. Selain itu, orang-orang PSS hanya dijadikan sebagai perwakilan dan memiliki hak aspirasi.
   
Karena itu, menyikapi proses merger yang tengah terjadi, Joko Waluyo memaparkan beberapa alternatif, yakni pertama penggabungan terus dilanjutkan namun tetap mengutamakan berbagai tuntutan tersebut ke PMS.
   
Kedua, tetap melanjutkan dengan win-win solution, artinya ada beberapa syarat yang dikurangi. Ketiga merger dibatalkan jika membahayakan kepentingan PSS. Menurut Joko, kalau merger batal, kesempatan PSS untuk main di Pro 2 masih terbuka karena sampai baru segelintir klub saja di Pro 2 yang sudah mengurus segaal proses administrasi ke PSSI.
   
Beragam tanggapan muncul dari klub lokal. Ada yang menanyakan apakah PSS mementingkan pembinaan atau prestise. Jika pembinaan, maka main di Pro 2 pun tidak menjadi masalah yang penting para pemain lokal bisa diserap oleh PSS.  Ada juga perwakilan yang menginginkan PSS berlaga di kompetisi tertinggi. “Kalau Bantul bisa, Sleman juga harus bisa,” ujar Baroto dari Pendowoharjo.
   
Bupati Sleman Sri Purnomo dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengcab PSSI Sleman mengatakan kalau merger dilakukan, jangan cuma hanya jadi penonton saja tetapi memiliki posisi dan kedudukan hukum yang setara.
   
Usai pertemuan tersebut, Djoko Handoyo mengaku sangat lega karena bisa berkomunikasi dengan insan sepak bola Sleman. Pertemuan tersebut harus dilakukan agar bisa menjadi pegangan PSS dalam melakukan proses negoisasi dengan PMS. “Saya memiliki beban moral kalau salah ambil keputusan, bagaimana?” ujarnya.

Rencananya pada Senin (12/9) malam akan dilakukan pertemuan internal PSS untuk mempersiapkan hal-hala apa saja yang akan ditekankan dalam negosiasi dengan PT PMS Selasa (13/9). “Soal struktur manajemen seperti apa dan orang-orang yang duduk di dalamnya baru akan dibicarakan Senin malam,” pungkas Johan.(Wartawan Harian Jogja Express/MG Noviarizal Fernandez)

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya