SLEMAN—Selain masalah merger dengan Real Mataram yang tak kunjung jelas, langkah PSS Sleman menuju kasta tertinggi kembali terganjal. Belakangan, terungkap PSSI masih memiliki tunggakan gaji dengan mantan pelatih Yudi Suryata pada 2008 silam.
Melalui sambungan telepon, Sabtu (24/9), pelatih asal Sragen, Jawa Tengah, tersebut membenarkan PSS belum membayar tunggakan gajinya saat menangani PSS pada 2008 silam. Menurut Yudi, pihaknya sudah berulang kali mempertanyakan masalah ini ke manajemen PSS namun manajemen selalu berkilah dengan berbagai janji dan alasan.
Yudi mengatakan 2008 silam manajemen sempat mengajak untuk membicarakan ulang kontraknya. “Namun saya menolak karena posisi kontrak sudah berjalan. Akhirnya kontrak saya pun diputus secara sepihak,” ungkap Yudi.
Setelah kontrak diputus, manajemen menjajikan untuk segera membayar kompensasi ke Yudi. Namun, sampai akhir pekan kemarin belum satu rupiah pun diterima pelatih berusia 57 tahun ini. “Saya sampai pasrah. Sudah berulang kali saya tanyakan ke PSS. Setiap itu pula saya dijanjikan untuk bertemu guna bicarakan ini [kompensasi] namun selalu saja pertemuan tersebut dibatalkan sepihak manajemen PSS,” keluh Yudi.
Ketika disinggung mengenai besaran gaji plus kompensasi pemutusan kontrak, Yudi enggan menyebut nominal. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, PSS masih memiliki tunggakan sekitar Rp100 juta ke mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Saat dimintai konfirmasi wartawan, Manajer Keuangan PSS, Samsidi, enggan berkomentar soal masalah tersebut. “Itu bukan wewenang saya. Silakan konfirmasi langsung ke Pak Djoko [Handoyo],” ujar Samsidi, Sabtu lalu.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
