SOLOPOS.COM - Pemain PSS Sleman, Arie Sandi (97) melompati pemain TimNas U-19 pada laga uji coba di Stadion maguwoharjo, Depok, Sleman, Sabtu (12/8) malam. (HArian JOgja/Gigih M. Hanafi)

Skuat Super Elang Jawa-julukan PSS yang sempat unggul lebih dahulu melalui sundulan Riski Novriansyah di menit ke-31, harus mengubur mimpi meraih poin penuh

 
Harianjogja.com, JOGJA- Mata Syahlul Trisna Fadhil terus berkaca-kaca. Penjaga gawang PSS Sleman ini ini tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya. Betapa tidak? Keputusan dari pria kelahiran Sleman ini membuang bola pada lima detik jelang tiga menit akhir waktu tambahan babak kedua justru berbuah petaka.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Bola muntah dari hasil tangkapan tidak sempurna dari Syahlul langsung disambut dengan sundulan kepala oleh pemain pengganti PSPS, Firman Septian, sebelum akhirnya bola menembus jala gawang PSS. Alhasil, tiga poin di depan mata, yang sudah didapatkan oleh PSS buyar.

Skuat Super Elang Jawa-julukan PSS yang sempat unggul lebih dahulu melalui sundulan Riski Novriansyah di menit ke-31, harus mengubur mimpi meraih poin penuh, dan pulang membawa 1 poin dari lawatannya ke Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Riau, Kamis (28/9/2017) sore.

Sejatinya, penampilan Syahlul tidaklah buruk pada laga ketiga Grup A babak 16 Besar melawan PSPS. Beberapa kali, kiper yang sempat merasakan gelar juara bersama PS. TNI U-21 di kejuaraan ISC U-21 2017 lalu sukses menyelamatkan gawang PSS dari upaya para pemain PSPS menjebol pertahanan PSS.

Kiper berpostur 180 sentimeter ini, sebenarnya adalah kiper kedua di tubuh PSS. Berkat penampilan yang apik pada pertandingan kedua hingga keempat di awal musim Liga 2, membuat Syahrul mengambil alih posisi Try Guntoro untuk pos penjaga gawang utama.

Syahrul menjawab semua keraguan dengan sebuah penampilan apik. Dari 3 laga yang dilakoni, ia mencatatkan 3 kali clean sheets dengan total melakukan 6 kali halauan bola yang mengarah ke gawang.

Selain Syahlul yang tampil cukup apik saat melawan PSPS, penampilan para pemain PSS lainnya, sejatinya cukup baik. Sempat kewalahan meladeni serangan tuan rumah PSPS yang tampil menekan sejak menit pertama. Beberapa kali peluang sempat diraih PSPS melalui Herman Zumafo. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang dari tuan rumah gagal dikonversikan menjadi gol.

PSS baru mampu lepas dari tekanan dari tuan rumah dan mendapatkan peluang pada menit ke-25. Akan tetapi, tendangan bebas dari Dirga Lasut memanfaatkan hadiah dari wasit usai Wahyu Tristanto masih melebar dari gawang PSPS.

PSS baru mampu mengubah kedudukan menjadi 0-1 pada menit 31, melalui sundulan Riski Novriansyah.

Berawal dari pergerakan Busari menusuk ke daerah pertahanan PSPS dan memberikan bola kepada Imam Bagus. Imam Bagus yang lepas dari pengawalan langsung memberikan bola tanggung dan mampu disundul oleh Riski Novriansyah.

Kiper PSPS Ismail Hanafi yang salah posisi gagal membendung bola sundulan pemain bernomor punggung 14 ini. Skor 1-0 untuk keunggulan PSS.

Tertinggal donasi gol, PSPS pun langsung tampil menyerang. Namun, ketatnya pertahanan PSS membuat usaha Herman Zumafo dan kawan-kawan masih belum mampu menyamakan kedudukan. Hingga turun minum skor tetap 0-1 untuk keunggulan PSS.

Memasuki babak kedua, PSS langsung tampil menekan ke daerah PSPS.  Namun, ketatnya pertahanan PSPS membuat usaha Busari dan kawan-kawan untuk menambah keunggulan gagal.

Sebaliknya, PSPS pun tampil terus menekan ke pertahanan PSS. Beberapa peluang sempat dihasilkan oleh Herman Zumafo, akan tetapi selalu kandas saat berhadapan dengan duet Waluyo dan Jodi Kustiawan di lini pertahanan.

Memasuki menit ke-70, pelatih PSS Freddy Mulli pun melakukan pergantian. Imam Bagus ditarik dimasukkan Mardiono, sedangkan Waluyo diganti Ahmad Hisyam Tolle. Alhasil, masuknya dua pemain ini membawa pengaruh terhadap pola serangan dan pertahanan PSS.

Tercatat, PSS memiliki dua peluang manis di depan gawang pada menit ke-75 dan 80 melalui Mardiono dan Riski Novriansyah yang gagal menambah keunggulan untuk skuat Super Elang Jawa. Begitu pula dengan strategi menarik Riski Novriansyah dan memasukkan Dave Mustaine pada menit ke-90.

Asisten pelatih PSPS Marwal Iskandar mengakui bahwa pertandingan antara kedua kesebelasan berjalan menarik. Tim tamu, PSS dinilainya tampil padu dan bermain dengan maksimal. “Dan kami pun juga bermain bagus. Namun, hasilnya seperti yang Anda lihat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya