SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PSISra Sragen dipastikan absen di Liga 3.

Solopos.com, SRAGEN – Pengurus PSISra meminta maaf kepada pecinta sepak bola di Sragen menyusul absennya tim berjuluk Laskar Sukowati itu di Liga 3 musim ini.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Wakil Ketua PSISra Sragen Rus Utaryono memaklumi kekecewaan pecinta sepak bola di Bumi Sukowati karena mereka tak bisa menyaksikan tim kesayangan bertanding di Liga 3. Menurutnya, pengurus sudah mempertimbangkan secara masak-masak terkait tidak didaftarkannya PSISra sebagai peserta Liga 3 musim ini. Menurutnya, itu adalah keputusan berat yang harus dilakukan mengingat krisis finansial yang dihadapi klub.

“Kami menyadari keputusan ini pasti mengecewakan pecinta sepak bola di Sragen. Apalagi semangat mereka mendukung tim sedang menanjak karena musim lalu PSISra finis di semifinal Liga 3 Zona Jateng. Saya memaklumi kekecewaan mereka,” kata Rus Utaryono saat ditemui Solopos.com di Sragen, Jumat (9/3/2018).

[Baca Juga:]

Rus menambahkan yang perlu diketahui masyarakat Sragen saat ini pengurus menyiapkan empat tim untuk berkompetisi di level provinsi dan nasional. Mereka adalah tim Porprov Jateng, PSISra Junior yang berkompetisi di Piala Soeratin, PSISra U-13 dan PSISra U-15.

“Meski tak ada PSISra, Stadion Taruna tetap tidak akan sepi dari pertandingan olahraga. Tim porprov dan tim PSISra Junior sudah dibentuk. Mereka juga sudah intensif latihan dalam dua bulan terakhir. Untuk menggerakkan empat tim ini, kami butuh dana sekitar Rp400 juta. Jadi, kami tahun ini lebih fokus ke empat tim itu,” papar Rus.

Rus membantah tudingan sejumlah kalangan yang menilai pengurus tidak serius dalam mengelola PSISra. Dia juga membantah anggapan pengurus punya kepentingan pribadi dan golongan yang berdampak buruk bagi tim. Dia menegaskan semua pengurus tidak menerima honor atau gaji sepeser pun dari Pemkab Sragen. Mereka bekerja sepenuhnya atas dasar pengabdian. Bahkan, mereka rela berkorban waktu, tenaga, pikiran dan dana demi kejayaan PSISra.

“Jangan dikira jadi pengurus itu enak. Mereka sekali-kali perlu terlibat langsung sehingga tahu bagaimana rasanya jadi pengurus. Ke mana pun PSISra bertanding, kami selalu mendampingi. Tentunya itu pakai uang pribadi kawan-kawan. Bahkan, kami sering menalangi pengeluaran tim karena keterlambatan pencairan APBD,” jelas Rus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya