SOLOPOS.COM - Surat kesepakatan bersama yang ditandatangani perwakilan Panser Biru, Snex, dan CEO PSIS CEO Semarang. (Instagram-@snex2005)

PSIS Semarang membuat kesepakatan bersama kelompok suporter demi mencegah kerusuhan ataupun pelanggaran lainnya.

Semarangpos.com, SEMARANG – Manajemen PSIS Semarang membuat kesepakatan dengan kelompok suporter, Panser Biru dan Snex, demi mencegah kerusuhan atau pelanggaran lainnya setelah berembuk di Mes PSIS Semarang, Jl. Semeru Dalam No. 5, Kota Semarang, Jateng, Minggu (27/8/2017) malam. Dari surat keputusan bersama tertanggal 28 Agustus 2017, manajemen PSIS Semarang, Panser Biru, dan Snex sepakat untuk menyebar foto suporter yang melakukan kerusuhan atau pelanggaran lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Surat kesepakatan itu berisi tiga poin dan ditandatangani CEO PSIS Semarang Alamsyah Satyanegara Sukawijaya atau Yoyok Sukawi, Ketua Umum Panser Biru Kepareng, Ketua Umum Snex Susarni, Korlap Panser Biru Sony Hidayat, dan Korlap Hooligan Riski Hendi Prasetyo. Surat kesepakatan itu diunggah ke media sosial Instagram oleh pengelola akun @snex2005, Selasa (29/8/2017).

[Baca juga: Manajemen Laskar Mahesa Jenar Satukan Panser Biru dan Snex]

Pada poin pertama huruf b di surat kesepakatan tersebut, disebutkan individu suporter PSIS Semarang yang melanggar peraturan PSSI sebanyak enam kali, baik saat PSIS Semarang melakoni laga kandang atau tandang, maka foto si pelanggar akan diunggah ke akun media sosial milik PSIS Semarang, Panser Biru, dan Snex. Sedangkan pada poin pertama huruf a, organisasi suporter PSIS Semarang yang melakukan pelanggaran peraturan PSSI, baik kerusuhan atau yang lainnya, akan dilarang menonton pertandingan sebanyak dua kali, baik laga kandang atau tandang.

Di poin kedua, suporter PSIS Semarang yang terkena sanksi administrasi dari PSSI diwajibkan membayar 50% dari semua yang dibebankan, sementara sisanya ditanggung panitia pelaksana PSIS Semarang dan organisasi suporter yang diikuti si pelanggar. Pada poin ketiga, suporter PSIS Semarang yang melakukan provokasi saat pertandingan atau di media sosial, akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Selain ditandatangani CEO PSIS Semarang dan perwakilan dari organisasi suporter, surat kesepakatan bersama itu ditandatangani sejumlah saksi. Pengelola akun Instagram @snex2005 berharap surat tersebut dapat membuat para suporter lebih tertib. “Mari jaga ketertiban bersama, demi PSIS Semarang. #PSIS #Semarang #SneX #snex2005,” tulisnya.

Beberapa waktu lalu, suporter tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu memang terlibat kerusuhan di Stadion Jatidiri saat PSIS Semarang menjamu Persis Solo di kompetisi Liga 2, Senin (21/8/2017) silam. Kerusuhan tersebut diduga melibatkan anggota Snex dan anggota Hooligans.

[Baca juga: Kerusuhan di Laga PSIS vs Persis Libatkan Hooligans dan Snex?]

Manajemen PSIS Semarang berharap para suporter dapat mendukung Laskar Mahesa Jenar yang sedang mengarungi kompetisi Liga 2 dengan tertib. Manajemen PSIS Semarang juga tak ingin suporter yang mendukung satu klub justru terpecah-belah. Atas dasar itulah manajemen PSIS Semarang menggelar mediasi dan membuat kesepakatan bersama tersebut. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya