SOLOPOS.COM - Para pemain PSIS Semarang tengah melakukan pemanasan sebelum menjalani latihan di Stadion Citarum, Kota Semarang, Kamis (30/1/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG –PSIS Semarang mengaku kesulitan memenuhi persyaratan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mengikuti Liga 1.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya telah menyatakan jika Liga 1 akan kembali menggelar kompetisi Liga 1 pada 1 Oktober mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski demikian, untuk bisa menggelar kompetisi tersebut PT LIB dan 18 klub peserta Liga 1 harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan Gugus Tugas Covid-19.

Duh! Positif Covid-19 Karanganyar Tambah 7 Orang, 3 dari Klaster Tahu Kupat Solo

Syarat itu antara lain pemain, ofisial, perangkat pertandingan, atau siapa pun yang ada di stadion harus telah dinyatakan bebas Covid-19 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

Pemain, ofisial, dan perangkat pertandingan juga harus menjalankan masa karantina selama beberapa hari sebelum laga digelar.

General Manager PSIS, Wahyoe ‘Liluk’ Winarto, mengaku persyaratan dari Gusgas Covid-19 itu sulit diterapkan.

Ingat! Pendaki Pemula Gunung Lawu Wajib Didampingi Pemandu Profesional

“Persyaratannya cukup ketat dan saya yakin tidak bisa. Contoh di klub Indonesia apa sudah ada klub yang punya tempat isolasi mandiri. Klub kan menginap di hotel atau apartemen. Apa mungkin kita pesan satu hotel dan apartemen?” ujar Liluk.

Selain itu, lanjut Liluk, pemain juga memiliki keluarga. Sehingga, pemain pun rentan berinteraksi dengan anggota keluarga.

“Apalagi jadwal pertandingan mepet. Belum lagi biaya PCR tidak murah,” imbuh Liluk.

Harimau Benggala Covi dan Vivid Lahir di Semarang Zoo

Senada juga disampaikan Ketua Panpel PSIS, Danur Rispriyanto, yang menilai syarat Gusgas Covid-19 sulit diterapkan. Terutama, dalam hal memastikan ketidakhadiran penonton di stadion.

“Kalau boleh jujur, kami tetap khawatir kalau ada penonton yang nekat ke stadion. Mereka kan haus tontonan bola dan berusaha tetap masuk atau sekadar bergerombol di luar stadion. Selain itu, kalau ada pertandingan pedagang kaki lima bisanya jualan di area stadion,” jelas Danur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya