SOLOPOS.COM - PSIS Semarang mendapat tawaran uji coba dengan klub Eropa dari Georgia, Locomotive Tbilisi. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Di tengah kompetisi Liga 1 yang mandek, PSIS Semarang justru mendapat tantangan dari klub asal Benua Eropa. PSIS Semarang mendapat surat undangan untuk berlatih tanding atau uji coba dengan klub asal Georgia, FC Locomotive Tbilisi.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, membenarkan timnya telah mendapat surat undangan untuk melakoni laga uji coba dengan Locomotive Tbilisi. Meski demikian, ia mengaku akan berkoordinasi dengan tim pelatih sambil menunggu jadwal resmi Liga 1 akan dilanjutkan, sebelum menjawab surat undangan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami baru saja terima surat undangan dari Locomotive Tbilisi untuk melakukan latih tanding di Georgia. Menanggapi ini, kami akan diskusikan dulu dengan tim pelatih,” ujar Yoyok, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (17/11/2022).

Yoyok juga akan melihat terlebih kabar kelanjutan Liga 1 musim 2022-2023. Ia tidak mau saat bertandang ke Georgia, kompetisi Liga 1 sudah atau akan segera dilanjutkan.

“Kalau memungkinkan, kami akan balas surat mereka karena kami yang harus bertandang ke Georgia,” imbuhnya.

Baca juga: PSIS Semarang Coret Titus Bonai

Yoyok pun mengaku jika uji coba dengan tim asal Georgia itu terlaksana, tentunya akan menjadi nilai positif bagi skuad PSIS Semarang. Terlebih, Locomotive Tbilisi berpeluang tampil di UEFA Conference League musim depan yang diikuti sejumlah klub top Eropa seperti Fiorentina, West Ham United, dan Villarreal.

“Kalau ini jadi tentu bagus. Musim depan mereka [Locomotive Tbilisi] berpeluang tampil di UEFA Conference League yang menjadi kompetisi klub antar-Benua Eropa. Musim ini saja di ajang itu ada Fiorentin, West Ham, dan beberapa klub tenar lain dari Eropa,” ujar Yoyok.

Sekadar informasi, Locomotive Tbilisi berkiprah di ajang Erovnuli Liga, yakni kompetisi kasta pertama di Georgia. Musim lalu, klub berjuluk Railroaders itu menempati urutan keempat dalam daftar klasemen.

Baca juga: UEFA Europa Conference League, Kompetisi Baru di Bawah Liga Champions dan Liga Europa

Kendati demikian, musim ini performa Locomotive Tbilisi cukup mengecewakan. Hingga pekan ke-34 Liga Georgia, skuat besutan pemain Timnas Belanda di era 1990-an, John van Loen, itu tercecer di urutan terbawah klasemen dan terancam degradasi ke kompetisi kasta kedua.

Locomotive Tbilisi juga tercatat sebagai salah satu klub tertua di Georgia. Klub yang berdiri sejak 1936 ini, mengoleksi tiga trofi juara Piala Georgia pada musim 1999-2000, 2001-2002, dan 2004-2005.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya