SOLOPOS.COM - Timnas Indonesia U-19 (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, BANDA ACEH – Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menyesalkan sikap penonton yang masih membawa dan menyalakan kembang api saat pertandingan antara Timnas U-19 dengan PSIS Semarang, yang berakhir 1-1, di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (14/2/2014) malam.

Hal tersebut disampaikan seusai mengukuhkan dan melantik pengurus Asosiasi PSSI Aceh di Banda Aceh, Sabtu (15/2/2014). PSSI Aceh dipimpin Adly Tjalok dan Sekjen Khaidir TM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan, PSSI punya catatan buruk terhadap peristiwa, yang menyebabkan jalannya pertandingan antara Timnas dan PSIS sempat dihentikan sementara akibat asap dari pembakaran kembang api di Stadion Jatidiri itu.

Djohar mengatakan perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa setiap pertandingan yang digelar di Tanah Air itu dipastikan juga dimonitor penduduk internasional. Peristiwa itu tentunya menjadi penilaian buruk terhadap persepakbolaan di Indonesia oleh masyarakat internasional.

“Kalau mau main kembang api atau main lempar botol, pergilah ke tempat lain. Jangan dilapangan sepak bola, apalagi saat berlangsungnya pertandingan,” kata Johar, dilansir Antara, Sabtu.

Ketua Umum PSSI menjelaskan, sepakbola Indonesia saat ini sudah go internasional yang ditandai dengan banyaknya tim dari berbagai negara, terutama Eropa yang melakukan pertandingan uji coba di Indonesia.

“Jadi, saya mengimbau masyarakat terutama pencandu sepak bola jangan lagi melakukan hal-hal yang justru dapat merusak citra Indonesia di mata internasional,” imbuh Johan.

Dipihak lain, Djohar juga menyatakan pihaknya memuji para penonton di Papua yang sportif dengan tidak membawa kembang api saat pertandingan digelar.

“Kita harus malu dengan Papua. Di sana tidak ada penonton yang membakar kembang api, apalagi melempar botol minuman saat pertandingan berlangsung,” kata dia menjelaskan.

Aksi membakar kembang api dalam laga uji coba Timnas U-19 kontra PSSI tercatat terjadi beberapa kali. Asap tebal dari kembang api sempat membuat pertandingan terhenti di menit ke-68. Aksi serupa kembali terjadi di masa injury time dan membuat laga dihentikan lebih dini. Padahal saat itu masa pertandingan masih tersisa sekitar lima-empat menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya