SOLOPOS.COM - Pemain Persepam Pamekasan Madura, Khokok Roniarto, bersujud usai laga final peringkat tiga Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Minggu (8/7/2012). Persepam Pamekasan Madura menjadi juara ketiga setelah berhasil mengalahkan PSIM Jogjakarta dengan skor 1-0. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)


Pemain Persepam Pamekasan Madura, Khokok Roniarto, bersujud usai laga final peringkat tiga Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Minggu (8/7/2012). Persepam Pamekasan Madura menjadi juara ketiga setelah berhasil mengalahkan PSIM Jogjakarta dengan skor 1-0. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Langkah PSIM menuju Indonesia Super League (ISL) semakin berat. Hal ini menyusul kekalahan Laskar Mataram atas Persepam Madura United dengan skor 0-1 saat laga perebutan juara III Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo Minggu (8/7/2012).

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Kedua tim sebenarnya bermain cukup imbang. Hanya saja, di mnit-menit awal, Sapeh Kerah (julukan Persepam Madura United) lebih banyak menekan dan membahayakan gawang PSIM yang dikawal oleh Agung Prasetyo. Sesekali, serangan balik dilakukan oleh PSIM melalui gelandang-gelandang mereka seperti M.Irfan, Lorenzo Rimkus, dan Nova Zaenal. Sedangkan striker Johan Arga yang menggantikan peran striker asal Belanda Emile Linkers lantaran hukuman akumulasi kartu, lebih banyak dimatikan oleh bek Persepam secara bergantian baik Khokok Roniarto maupun Barkah Cruistian.

Di babak kedua, stamina pemain Persepam semakin drop sehingga pemain PSIM mulai menguasai pertandingan. Terlebih dengan masuknya Seto Nurdiyantoro menggantikan Lakman Salan. Sayangnya, tidak maksimalnya striker yang dimiliki oleh PSIM ditambah dengan ditarik keluarnya Lorenzo Rimkus di awal babak kedua membuat serangan PSIM menjadi tidak bertaji.

Sebaliknya, pergantian pemain yang dilakukan oleh Persepam sangat tepat. Buktinya, Ansorudin yang masuk menggantikan Rudi Hermawan berhasil menggetarkan jala gawang Agung Prasetya di menit 47 melalui shooting dari dalam kotak penalti yang mengarah ke pojok kanan gawang PSIM.

Dipermainkan wasit Pelatih PSIM Hanafing, saat dikonfirmasi usai pertandingan mengaku sangat kecewa dengan wasit yang terlihat sangat memihak tim lawan. ”Sebagus apapun kami main, tentu saja tidak mungkin bisa menang kalau melawan wasit,” ujarnya. Dengan kekalahan tersebut, dirinya kini mempersiapkan timnya untuk melawan tim peringkat 15 ISL dalam babak play off yang hingga kini masih menjadi rebutan antara 3 tim, yakni Persiram Raja Ampat, PSMS Medan, dan Gresik United.

”Intinya, lawan siapapun, kami siap, asalkan pertandingannya fair,” tegasnya.

Sementara pelatih Persepam Winedy Purwito mengaku beruntung dengan absennya 3 pemain asing PSIM asal Belanda tersebut. Menurutnya, hasil pertandingan akan menjadi lain jika ketiga pemain tersebut bisa diturunkan secara bersamaan. ”Jujur, kami memanfaatkan itu,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya