SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—PSIM Jogja akan tetap diupayakan berkompetisi di Pro 2, meskipun hingga saat ini masih terbentur di aspek finansial yang menjadi syarat utama agar lolos verifikasi Persatuan Sepak Bola Selurh Indonesia (PSSI).
 
Kepada Harian Jogja, Kamis (18/8), Yoyok Setiawan mengungkapkan jika untuk pemenuhan aspek finansial tampaknya hingga saat ini belum menemukan jalan keluar. Padahal batas akhir PSSI makin dekat yaitu 22 Agustus 2011.

“Kami rencanakan untuk membahas mengenai finansial langsung kepada PSSI di saat penyerahan persyaratan verifikasi lainnya besok Senin (22/18),” ungkap Yoyok Setiawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yoyok menambahkan, soal aspek finansial yang masih dianggap belum jelas dikarenakan belum adanya kepastian mengenai alur kompetisi serta pola pertandingan yang dipergunakan.

Diharapkan kedatangan pihak PSIM langsung ke PSSI pusat yang direncanakan diwakili oleh tim sembilan, bisa menghasilkan keputusan untuk memperjelas dan memperingan aspek finansial.

Akan tetapi, langkah PSIM Yogya dalam hal melengkapi aspek legalitas tampaknya juga mengalami keterlambatan karena banyak hari libur.  “Kabar dari notaris kami, sekitar dua hingga tiga hari baru dapat kami terima. Ini diakibatkan banyaknya hari libur,” tambah Yoyok. Penandatanganan pengesahan hanya dapat dilakukan setelah surat pendirian PT sampai di tangan PSIM.

Memang, kedua aspek finansial dan aspek legal akan menjadi sandungan bagi tim–tim yang sebelumnya didanai APBD.
Sementara itu Sekertaris Umum, Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI DIY, Dwi Irianto, mengungkapkan jika memang hal tersebut akan terasa sangat berat, namun kebijakan dari PSSI tersebut akan membawa dampak yang positif di ke depannya.

“Akan terlihat nanti setelah lima tahun mendatang, sepakbola di Indonesia akan maju, dan mandiri,” terang Dwi Irianto kepada Harian Jogja, Kamis (18/8).

Dwi Irianto menilai jika kebijakan PSSI dalam memberikan verifikasi di seluruh klub sepakbola di Indonesia, harus di jalani dengan bijak. Tidak menutup kemungkinan jika nantinya terjadi konsekuensi dari perubahan yang menyisihkan beberapa klub yang tak sanggup ke kompetisi amatir.

“Saya akan tetap mendukung persepakbolaan dengan berlandaskan statuta PSSI. Itulah yang harus di terapkan saat ini,” tutup Dwi yang juga salah satu tim sembilan PSIM.(Harian Jogja/Garth Antaqona)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya