SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJASelain membentuk tim, guna menghadapi musim 2014 mendatang, PSIM Jogja juga memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan sisa tunggakan utang kepada beberapa pihak ketiga senilai Rp900 juta.

Meski tak harus dibayar penuh sebelum mempersiapkan tim, menurut salah satu manajemen PSIM musim 2013 lalu, Dwi Irianto, utang ini harus ada pertanggungjawabannya terlebih dulu. “Tak harus diselesaikan, karena kami semua tahu, dalam sepak bola Indonesia, utang pihak ketiga ini bisa dibicarakan. Tapi ini mana, sama sekali tak ada pertanggungjawabannya,” ucapnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Meski enggan menyebutkan siapa saja yang dimaksudkannya sebagai pihak ketiga itu, pria yang akrab disapa Mbah Putih itu mengakui, rincian nominal sisa utang pihak ketiga itu sudah tercantum dalam Laporang Pertanggungjawaban (LPJ) yang hingga kini belum direspon oleh Ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti. Padahal, menurut dia, pembahasan nasib utang itu penting untuk memetakan sampai sejauh mana kemampuan manajerial dan daya dukung finansial PSIM untuk mengarungi musim 2014 mendatang.

Ia menjelaskan, kasta Divisi Utama Liga Indonesia 2014 yang diikuti oleh PSIM terbilang akan sangat menyita tenaga dan pendanaan. Pasalnya, kasta kedua liga nasional itu nantinya akan diikuti oleh 64 tim yang rencananya akan dibagi menjadi delapan grup. Dari delapan grup itu nantinya akan diambil dua tim terbaik yang akan berkompetisi lagi di
babak 16 besar dengan sistem home-away. “Kalau dihitung-hitung, ini jauh lebih berat dari kasta tertinggi yang dibagi dua wilayah,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya