SOLOPOS.COM - Pemain PSIM Jogja Jefri Prasetio (biru) berebut bola dengan pemain PSIS Semarang, Imral Korea (putih) di Stadion Jatidiri Semarang, dalam lanjutan liga Indonesia 2010 silam. (Jumali/JIBI/Harian Jogja)

PSIM Jogja belum menunjukkan peningkatan perfoma.

Harianjogja.com, JOGJA — Paska-kalah dari tuan rumah PSIR Rembang akhir pekan lalu, skuat PSIM Jogja belum menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan performa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto, mengeluhkan kedisiplinan skuatnya kini pun tengah mengalami penurunan drastis. Tak hanya ketidakdisiplinan mereka saat memanfaatkan masa libur Lebaran saja, ternyata saat latihan pun tak jauh beda.

“Contohnya tadi saja [saat laga uji coba kontra Orion UAD], pemain kami banyak yang terlambat datang. Padahal pemain lawan sudah siap tanding,” kata Erwan lagi, Selasa (19/7/2016)

Dalam laga ujicoba itu, skuat PSIM memang tampil sangat buruk. Tak diperkuat Hendika Arga yang absen lantaran alasan akademis, permainan PSIM Jogja amburadul.  Johan Arga dan M Rifky yang dipasang bergantian mengisi posisi Hendika Arga ternyata belum bisa sepenuhnya nyetel dengan pemain lainnya.

Akibatnya koordinasi di lini pertahanan juga terimbas. Setidaknya dua gol yang dicetak Orion UAD adalah buktinya.

Selain itu, kemampuan menerobos pertahanan lawan juga masih jauh dari kata sempurna. Sejumlah nama striker yang dipasang Erwan, mulai dari Hendra Budi, Awaludin Saputra, hingga Krisna Adi gagal menunjukkan tajinya.

“Bagaimanapun ini semua bukti masalah teknis yang kami alami sangat kompleks. Tak hanya fisik, kedisiplinan mereka sebagai pemain profesional pun sudah mulai menurun,” keluhnya.

Diakui Erwan menurunnya kedisiplinan pemain itu tak lepas dari kesibukan akademik perkuliahan mereka. Meski begitu, Erwan menganggap hal tersebut tak lantas dijadikan alasan oleh pemain. Menurutnya, pemain seharusnya bisa menempatkan posisinya sebagai seorang pemain klub profesional.

Kondisi itu pun kini juga diperparah dengan kabar cederanya striker mereka, Juni Riyadi. Pemain bernomor punggung 13 itu mengalami memar pada lutut kanannya setelah berbenturan dengan salah seorang pemain PSIR Rembang.

Dari pantauan tim pelatih, kondisi Juni itu diragukan bisa kembali fit saat PSIM Jogja bertandang ke markas Persibat Batang akhir pekan mendatang.
Erwan tak menampik, bukan perkara mudah mengembalikan kondisi teknis tim PSIM Jogja di sisa waktu yang ada. Pasalnya, persoalan terbesarnya saat ini adalah pengembalian kepercayaan diri pemain.

Terpisah, Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru optimistis tim pelatih bisa mengatasi persoalan internal itu. Menurutnya, persoalan yang dialami timnya itu adalah hal yang wajar.

“Karena tim kami dihuni banyak sekali pemain muda usia yang minim jam terbang di dunia sepakbola profesional. Disinilah peran pelatih dan manajemen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya