SOLOPOS.COM - Seto Nurdiyantoro (psimjogja.id)

Solopos.com, BOGOR — PSIM Jogja dipastikan gagal promosi ke Liga 1 setelah kalah 0-1 dari Martapura Dewa United dalam laga perebutan tempat ketiga di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pada Kamis (30/12/2021) malam. PSIM Jogja gagal menyusul Persis Solo di Liga 1 sehingga dipastikan kompetisi 2022 tanpa pertandingan sarat gengsi Derbi Mataram.

Impian PSIM Jogja melaju Liga 1 digagalkan oleh gol Gufroni Al Maruf menit ke-46 babak pertama. Gufroni sukses memanfaatkan umpan silang dari sisi kiri dengan tendangan keras ke sisi kanan penjaga gawang PSIM Jogja, Imam Arief. Laskar Mataram julukan PSIM Jogja tidak diperkuat pemain pilar mereka seperti Hapidin, Yudha Alkanza, dan Benny Wahyudi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatih PSIM Jogja, Seto Nurdiyantoro, usai laga mengucapkan terima kasih kepada Dewa United yang lolos ke Liga 1. Ia meminta maaf kepada seluruh pendukung PSIM Jogja karena gagal lolos ke Liga 1 tahun ini. Menurutnya kekalahan itu merupakan jalan Tuhan yang terbaik.

Baca Juga: Dibekuk Dewa United 1-0, PSIM Jogja Gagal Promosi ke Liga 1

“Semoga PSIM Jogja semakin sukses sebagai tim legenda di Indonesia. Jalannya pertandingan sangat menarik. Saling serang, kami ketinggalan di babak pertama. Di babak kedua kami mencoba ingin menyamakan kedudukan dengan pergantian. Tapi belum berhasil,” kata dia.

Seto mengapresiasi pemain karena sudah berjuang keras dan fokus meraih kemenangan. Selesai pertandingan, para pemain sempat mendatangi wasit yang memimpin laga itu yakni Cahya Sugandi asal Jakarta. Seto mengatakan para pemain menanyakan suatu hal secara baik-baik.

“Saya tidak tahu pasti kenapa pemain kami mengelilingi wasit. Mungkin tanya makanan kesukaannya apa atau minuman kesukaan apa, mungkin karena saya tidak tahu,” kata dia.

Refreshing

Ia enggan berkomentar terkait kepemimpinan wasit dalam laga itu. Ia mengaku dalam beberapa saat ingin berhenti dari sepak bola dulu untuk refreshing. Seto menyebut dia yang paling bertanggung jawab setelah PSIM Jogja tidak lolos ke Liga 1.

“Secara kontrak saya berakhir bulan ini, saya ingin lepas dari sepak bola dulu untuk refreshing. Saya tidak tahu kelanjutannya. Belum ada tawaran dari Liga 1, saya tidak tahu kalau ada tawaran dari Eropa,” kata Seto.

Di media sosial twitter, sudah ada prediksi bahwa PSIM Jogja gagal di tahun ini. Tiga tim lain, Persis Solo, Dewa United, dan Rans Cilegon FC. Seto mengaku tidak memedulikan prediksi dalam tulisan kertas. Jika benar artinya Tuhan mengizinkan.

“Saya tidak ingin berprasangka buruk, kalau mau sepak bola baik harus diperbaiki secara keseluruhan. Alarm memang ada. Saya pilih introspeksi diri untuk mengelola sebuah tim,” kata Seto.

Baca Juga: Ini Foto-Foto Perjuangan Persis Solo hingga Juara Liga 2

Ia menambahkan sempat berkomentar jika kompetisi musim ini tidak ideal karena pandemi. Sejak awal seluruh skuat juga kerepotan dengan penyesuaian diri masa pandemi. Laga yang padat membuat resiko cedera tinggi. Sehingga sudah ada pembelajaran pribadi untuk Seto. “Mau tidak mau harus kami dukung karena ini laga awal saat pandemi,” imbuh Seto.

Pemain PSIM Jogja Imam Arief, mengucapkan selamat kepada Dewa United dan rekan-rekan PSIM Jogja yang sudah berjuang habis-habisan meskipun dalam kondisi kurang baik. “Saya dihubungi klub Liga 1. Saya ingin rehat dulu, saya kacau sekali. Kalau ada rezeki saya siap, bertahan di PSIM Jogja saya juga siap,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya