SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Masuknya sponsor yang tergabung di grup PT Nirwan Persada Indonesia (NPI), membuka kans masuknya legiun asing di skuat Laskar Mataram di kompetisi musim depan.

Hal ini diungkapkan anggota Tim Sembilan PSIM, Yoyok Setiawan kepada wartawan di Wisma PSIM, Senin (12/9).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sangat mungkin sekali [pemain asing] dan bisa dipertimbangkan pihak sponsor. Tak hanya itu, adanya pemain asing juga akan berhubungan juga dengan penonton. Lagian kami profesional dan tidak lagi menggunakan APBD,” tandasnya.

Masuknya pemain asing diakui Yoyok akan mampu mendongkrak keinginan penonton untuk memadati stadion dan mendorong peningkatan pendapatan dari sektor tiket.

Dari perhitungan awal, PSIM membutuhkan anggaran sebesar Rp7,5 miliar untuk melakoni Kompetisi Pro-2. Jumlah itu dirasa cukup untuk mencapai target promosi ke Pro-1 musim depannya. Sedangkan dari sektor pendapatan, pihaknya mentargetkan mampu meraih pendapatan sektor tiket sebesar Rp1,5 miliar di musim depan.

“Selain masuknya pendapatan dari sponsor yang berada di belakang PT tersebut, kami juga akan berupaya menggenjot pendapatan dari sektor lain seperti tiket dan penjualan merchandise,” sambungnya.

Sementara untuk pembiayaan latihan perdana dan persiapan yang akan mulai dilaksanakan Kamis (15/9) mendatang,Yoyok  memastikan PSIM akan mulai mendapatkan kucuran anggaran dari PT NPI. Sejauh ini PSIM masih memiliki anggaran sebesar Rp400 juta yang masih ngendon di Pemkot Jogja dan belum bisa dicairkan.

“Nanti akan kami sampaikan kebutuhan kepada mereka. Soal berapa besarannya biar nanti dihitung dulu,” pungkasnya.

Kerja sama
Di sisi lain, Yoyok menjelaskan proses kerja sama sponsor. Dijelaskan Yoyok, PT PSIM Jogja yang bertugas memberikan support pendanaan PSIM menanamkan saham sebesar 49% di PT Nirwana Persada Indonesia (NPI).

Penanaman saham itu sekaligus sebagai pengukuhan kerja sama join venture dengan beberapa grup perusahaan.

“Kami diberi saham 49 persen. Dan PT PSIM tetap tidak berubah. Mereka punya 51 persen dan mereka hanya terlibat dalam penggalian dana,” kata anggota Tim Sembilan PSIM, Yoyok Setiawan.

Selain diberikan saham, Direktur Utama PT PSIM Jogja itu juga menandaskan rencananya manajemen juga bakal memasukkan tiga orang dalam top manajemen NPI. Langkah itu dilakukan menyusul kesepakatan awal dengan sejumlah pihak di NPI.

“Kami punya sumber daya dan klub. Dan selain bekerja sama di NPI, PT PSIM juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak lain,” ungkapnya.

Sementara untuk langkah awal, rencananya sejumlah personel di PT NIP sendiri bakal datang ke Jogja pekan depan. Saat ini manajemen sedang menyusun kebutuhan awal yang akan diajukan di PT NIP.

“Kami sedang susun kebutuhan awal. Apalagi Kamis kami mulai latihan,” tambah Sekretaris PSIM, Desi Arfianto ditempat yang sama.

Adapun Senin (12/9) sore, di wisma PSIM, manajemen Laskar Mataram bertemu dengan PT Samudra Inti Demensi, yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan yang bergerak dalam penyelenggaraan event organizer itu menawarkan kerja sama dengan PSIM di kompetisi mendatang.

“Mereka menawarkan bentuk kerja sama. Mereka minta 70: 30. Tetapi saya minta 80 untuk PSIM dan mereka 20. Katanya mereka bisa mengusahakan sponsor bisa masuk. Dan saat ini sendiri permasalahan ini akan kami bahas di tingkatan manajemen,” pungkas Yoyok.(Harian Jogja Express/Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya