SOLOPOS.COM - Saipul Jamil (Instagram.com)

Solopos.com, SOLO--Saipul Jamil diboikot tampil di layar televisi dan Youtube lantaran dia adalah pelaku kejahatan seksual terhadap anak alias pedofilia. Namun seorang psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, punya pendapat berbeda.

Menurutnya sebutan pedofilia yang belakangan ini diberikan untuk Saipul Jamil, keliru secara ilmu psikologis. Sebab korban pencabulan berjenis kelamin laki-laki itu juga diketahui telah memasuki masa pubertas. Dikutip dari Alodokter, masa pubertas pada laki-laki bisa terjadi antara usia 12-16 tahun.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Sehingga, menurut Reza istilah yang tepat untuk Saipul Jamil bukan pedofilia, melainkan efebofilia. Sebab korban saat itu telah memasuki masa pubertas.

“Aneh bahwa SJ dibenci karena dia disebut sebagai pedofilia. Korban SJ, saat kejadian, berumur di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak. Tapi karena si korban sudah melewati usia pubertas, maka SJ tidak bisa dikategori sebagai pedofilia,” jelas Reza melalui keterangan tertulisnya seperti dikutip dari suara.com, Senin (6/9/2021).

Baca Juga:  Deretan Pesohor Ini Soroti Pembebasan Saipul Jamil

Dia  menjelaskan bahwa pedofilia merupakan sebutan khusus bagi orang yang memiliki ketertarikan seksual utamanya pada anak-anak berusia sebelum pubertas. Sedangkan efeebofilia kelainan seksual pada anak di bawah umur yang telah masuk masa pubertas.

“Tapi itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya berahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas,” ujarnya.

Menurut Reza, efebofilia sebenarnya bukan kelainan seperti pedofilia. Karena, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pasca pubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja.

Lalu apakah yang dimaksud dengan efebofilia? Mengutip laman IKIP Widya Darma, Senin (6/9/2021), efebofilia berbeda dengan pedofilia. Efebofilia adalah preferensi seksual orang dewasa untuk pasca pubertas atau remaja (remaja dan dewasa muda) umumnya berusia 15-19 tahun.

Istilah ini awalnya digunakan pada belakang zaman 19 dan pertengahan zaman ke-20 dan baru-baru ini telah ditinjau oleh Ray Blanchard.

Kata efebofilia berasal dari istilah Yunani ephebos (memasuki masa pubertas) dan filia (cinta atau ketertarikan).

“Tapi itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya birahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas,” tambah Reza.

Menurut Reza, efebofilia sebenarnya bukan kelainan seperti pedofilia. Karena, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pasca pubertas dan pradewasa (15-20 tahun) sesungguhnya biasa saja.

Baca Juga: Jalani Rehabilitasi, Bagaimana Nasib Coki Pardede di MLI?

“Mereka yang berada antara usia pasca pubertas dan pradewasa pada umumnya juga sudah punya minat seksual,” kata Reza.

Efebofilia didefinisikan sebagai ketertarikan seksual pada individu yang telah melewati masa pubertas tetapi belum sepenuhnya memasuki masa dewasa.

Kisaran usia antara 15 tahun dan 20 tahun. Mereka adalah orang-orang di tahap akhir masa remaja dan fase pertama masa muda. Dalam kebanyakan kasus, efebofilia mampu secara sempurna tertarik juga oleh orang dewasa pada usia yang sama.

Baca Juga: Tolak Saipul Jamil di TV, Angga Sasongko Batalkan Kerja Sama Penayangan Film Nusa dan Keluarga Cemara

Daya tarik seksual bagi kaum muda dan remaja dapat terjadi pada orang heteroseksual dan homoseksual. Meskipun diyakini lebih umum terjadi di kalangan pria daripada wanita.

Ada kontroversi besar di tingkat sosial dan ilmiah tentang apa penyebab efebofilia. Beberapa orang menganggap bahwa itu adalah gangguan psikologis, mirip dengan pedofilia dan hebephyry, yang harus diobati.

Namun, banyak ahli mengklaim bahwa efebofilia adalah respons seksual yang normal. Bahkan, beberapa masyarakat tidak hanya tidak melihat efebofilia sebagai sesuatu yang berbahaya, tetapi juga dianggap wajar. Misalnya, terjadi pernikahan antara pria dewasa dan remaja atau wanita muda.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya