SOLOPOS.COM - Hindari sebar luaskan foto atau video peristiwa bom Makassar (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-Psikolog mengingatkan kepada masyarakat supaya jangan sebar foto sadis bom bunuh diri di Makassar. Karena hal ini bisa menimbulkan sejumlah efek negatif dan dampak psikologis bagi orang lain.

Sementara sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan kepada seluruh orangtua untuk terus memperhatikan dan mengawasai para anak saat mendapatkan informasi mengenai tragedi ledakan bom bunuh diri di Gereja katedral Makassar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Sejumlah korban pun dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Tak hanya itu, di tempat kejadian juga ditemukan beberapa potongan tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri dan ramai menjadi perbincangan di media sosial. Tak jarang banyak orang sebarkan foto hingga video mengenaskan dari kondisi tersebut.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Berusia 26 Tahun, Baru Menikah 7 Bulan, Ini Wajahnya

Namun, tindakan seperti itu seharusnya tidak boleh dilakukan. Karena menurut psikolog klinis Veronica Adesla,  hal tersebut bisa memicu trauma dan rasa takut dari orang-orang yang melihatnya.

“Hentikan berbagi video ataupun foto-foto yang tidak layak untuk dipublikasikan, seperti jenazah di scene TKP baik utuh maupun tidak, maupun hal-hal yang mengandung unsur kekerasan dan sadistik. Hal ini dapat berdampak psikologis bagi pengkonsumsi berita, yang notabene bisa beragam lintas usia dan latar belakang,” tegas Veronica seperti dikutip dari detikcom, Senin (29/3/2021).

Menurut Veronica ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk menyebarkan video maupun foto dari kejadian tersebut antara lain:

1. Dorongan emosi kesal, marah, dan agresif.

2. Menyebarkannya agar orang lain melihat dan ikut merasakan apa yang dirasakan, sehingga ia tidak sendiri merasakan hal tersebut.

3. Bertujuan untuk memprovokasi masyarakat.

Veronica mengimbau untuk menghentikan aksi semacam itu. Tindakan sebar luaskan foto sadis dan video sadis berpengaruh terhadap kesehatan mental orang lain seperti dapat membuat seseorang mengalami trauma, kecemasan, ketakutan, merasakan amarah dan juga kebencian yang bisa saja menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Baca Juga: Gawat! Wanita Inggris Ini Lemas Saat Lihat Pria Tampan

“Yang dapat berlangsung secara kolektif dan mengakibatkan gangguan dalam taraf diri pribadi maupun hingga mengakibatkan perpecahan di masyarakat,” pungkasnya.

Dampingi anak agar mereka tidak mendapat informasi menyesatkan (ilustrasi/Freepik)
Dampingi anak agar mereka tidak mendapat informasi menyesatkan (ilustrasi/Freepik)

Sementara menurut KPAI, dalam peristiwa yang menimbulkan 14 korban luka-luka itu, banyak informasi yang tak layak dikonsumsi anak-anak.
“Tentunya berbagai informasi yang massif dan berseliweran terkait bom gereja katedral Makassar akan dibaca anak anak. Yang mengundang mereka bereaksi berbagai pernyataan di media sosialnya,” ujar Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI, Jasra Putra, seperti mengutip laman Liputan6.com, Minggu (28/3/2021).

Menurut Jasra, berbagai foto mau pun video terkait aksi teror di depan Gereja Katedral ini kemungkinan akan sangat mudah didapat para anak. Maka dari itu, Jasra meminta para orang tua terus mendampingi sang anak.

“Untuk itu penting orang tua menghindari dari informasi yang tidak layak dikonsumsi anak, seperti perdebatan tiada ujung di publik. Yang membawa anak dalam perlakuan salah dan mengancam jiwanya seperti dalam saling persekusi, kekerasan gender berbasis online, bahkan menjadi berhadapan hukum,” kata Jasra.

“Untuk itu orang tua sebagai yang terdekat anak sangat penting mendampingi dan menghadirkan diskusi itu di dalam ruang keluarga,” Jasra menambahkan.

Jasra berharap anak-anak mendapatkan informasi yang layak, yang menempatkan anak-anak dalam tumbuh kembang yang maksimal. Membangun edukasi yang lebih dominan pada kepekaan nilai-nilai kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya