Solopos.com, KLATEN — Problem macetnya gaji pemain PSIK Klaten yang bermain di Piala Soeratin U-17 2018 mulai menemui titik terang. Manajemen PSIK berkomitmen melunasi gaji pemain paling lambat sebelum kompetisi Liga 3 2019 bergulir.
Sebelumnya para suporter PSIK yang tergabung dalam Aliansi Suporter Klaten (Alaska) gerah dengan tertundanya gaji para pemain. Mereka kemudian menggelar aksi bertajuk “Koin Peduli PSIK Klaten” untuk menghimpun dana sumbangan di car free day (CFD) Klaten akhir pekan lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sekretaris Umum PSIK, Roni Anom Satria, tak menampik ada keterlambatan dalam pembayaran sejumlah gaji pada pemain PSIK U-17. Penundaan lantaran manajemen masih terbelit keterbatasan finansial. Meski demikian, pihaknya berjanji segera melunasi gaji yang menjadi hak para pemain.
“Memang ada beberapa hal yang belum bisa kami realisasikan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan tanggungjawab manajemen,” ujar Roni saat dihubungi Solopos.com, Selasa (8/1/2019).
Roni mengatakan manajemen sudah menggelar pertemuan untuk menyikapi masalah keterlambatan gaji. Menurut Roni, gaji bakal dibayar sebelum bergulirnya kompetisi Liga 3 2019. Dia tak memerinci berapa nominal gaji yang belum dibayar manajemen. “Sebetulnya yang lebih tahu Pak Ardhana [Ketua Umum PSIK]. Namun kami pastikan sebelum Liga 3 dimulai gaji sudah dibayar. Nanti penyerahannya mungkin sekaligus dengan pertandingan persahabatan,” ujar Roni.
Sementara itu, Ketua Umum PSIK, Ardhana, hingga Selasa sore belum dapat dihubungi. Demikian halnya Manajer PSIK U-17 musim lalu, Teguh Wibowo. Ketua Alaska, Yoga Adi Darmawan, mendesak PSIK segera memberikan gaji para pemain. Pihaknya tak ingin keterlambatan yang berlarut-larut menjadi preseden buruk bagi tim ke depan.
“Problem ini harus menjadi pembelajaran bagi manajemen untuk menyiapkan tim di masa mendatang,” ujarnya.