SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Petani ikan karamba masih menunggu aturan main yang akan dibuat terkait keberadaan karamba-karamba di Waduk Cengklik.
Ketua Kelompok Mina Sejahtera Desa Ngargorejo Kecamatan Ngemplak, Maryanto menuturkan saat ini petani ikan karamba masih menunggu bagaimana aturan yang harus dijalankan.

“Kami, petani ikan karamba di sini (Waduk Cengklik-red) masih menunggu kabar dari BPSDA yang punya lahan di Waduk Cengklik,” ucap Maryanto saat ditemui wartawan di kediamannya di Desa Ngargorejo, Jumat (9/4).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Maryanto, sebenarnya sejak tahun 2006 sudah ada pertemuan dan pembahasan dengan BPSDA. Waktu itu, kata dia, ada larangan tidak boleh menambah jumlah karamba. Jumlah petani ikan karamba di Ngargorejo sendiri saat itu sebanyak 10 orang dengan jumlah karamba yang bervariasi.

Dijelaskan dia, petani ikan karamba pun pernah menanyakan soal perijinan pada akhir 2006 tapi dari pihak BPSDA belum berani keluarkan ijin karena peraturannya masih dikaji.

Ditemui terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pendayagunaan (Dalgun) Balai PSDA (BPSDA) Bengawan Solo, Gunawan Slamet Widodo ST MT, langkah selanjutnya untuk penanganan karamba masih menunggu hasil dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali.

Kepala Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jateng, Ir Djohan Hidajat MSc menuturkan, secara alamiah Waduk Cengklik akan mengalami penurunan fungsi.

Dengan adanya karamba, kata Djohan, penurunan fungsi waduk semakin cepat. Dikemukakan dia, ada kandungan-kandungan dari makanan ikan yang dapat mempercepat pendangkalan misalnya enceng gondok dan ganggang atau tanaman air yang tumbuh subur.

“Saya berharap semua orang ikut mencegah pendangkalan dan kerusakan waduk,” ucap Djohan.

nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya