Solopos.com, BIAK — Ada hal yang membuat tim tamu gentar setiap bertandang ke Stadion Cendrawasih, markas PSBS Biak. Selain harus menempuh perjalanan cukup panjang, penggawa tim tamu belum bisa rileks meskipun telah sampai di daerah yang terletak di pesisir utara Provinsi Papua itu.
Cuaca panas yang menyengat kulit menjadi “penderitaan” selanjutnya bagi tim yang bertamu di Pulau Biak Numfor. Penggawa Persis pun mengalami kondisi serupa jelang laga melawan PSBS di Stadion Cendrawasih, Kamis (8/8/2019).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Suhu udara yang mencapai 38 derajat Celcius amat menguji ketahanan fisik Iman Budi Hernandi dkk. yang sempat drop setelah melalui perjalanan panjang dari Madiun. Kartaker Pelatih Persis, Choirul Huda, mengatakan sejumlah pemain yang belum pernah tur ke Papua benar-benar “tersiksa” dengan kondisi di Biak.
“Bagaimana tidak, panasnya bisa sampai 38 derajat Celcius. Kadang setelah panas terik malah turun hujan. Cuaca tidak menentu ini sangat menguras stamina pemain,” ujar Cak Irul, sapaan akrabnya, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/8/2019).
Cak Irul mengatakan ketahanan fisik akan sangat menentukan hasil laga melawan PSBS, di samping aduk taktik di lapangan hijau. Eks Pelatih Perseru Serui itu belajar pada dua lawan PSBS sebelumnya yakni Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar yang kepayahan saat bermain di Biak. Persiba akhirnya keok dengan skor 1-2, sedangkan Mitra Kukar beruntung bisa mencuri poin setelah bermain imbang 0-0.
“Main di Biak hitungan di atas kertas bisa tidak berlaku. Banyak faktor X yang bisa memengaruhi hasil laga. Selain cuaca, kondisi lapangan yang kurang rata bisa menyulitkan tim yang biasa bermain umpan pendek seperti kami,” ujar Cak Irul.