SOLOPOS.COM - Kompleks Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Solo, disterilkan, Kamis (19/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengelola tempat ibadah Kota Solo memperketat pembatasan dan protokol kesehatan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau PSBB Jawa-Bali, mulai Senin (11/1/2021) ini.

Upaya tersebut sebagai wujud inisitif tempat peribadatan guna menanggulangi persebaran Covid-19. Pantauan Solopos.com di Gereja Katolik St Antonius Purbayan, Solo, Minggu (10/1/2021), jemaat datang menerapkan protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, dan petugas gereja mengecek secarik kertas berisi nomor kursi/tiket yang dibawa jemaat dua kali. Masing-masing pengecekan di luar gedung dan di dalam gedung.

Ekor Pesawat Hingga Peluncur Darurat, Ini Komponen Sriwijaya Air SJ182 Yang Sudah Teridentifikasi

Pembatasan kegiatan tempat ibadah Kota Solo itu berlaku untuk jumlah jemaat. Gereja Katolik St Antonius Purbayan yang dapat menampung 800 orang jemaat setiap peribadatan kini hanya boleh terisi 173 orang atau seperlima dari kapasitas gedung.

Ibadah berlangsung selama 45 menit atau dipercepat 15 menit daripada proses ibadah sebelum pandemi. Petugas gereja membuka pendaftaran bagi jemaat yang ingin datang beribadah untuk Minggu depan setelah ibadah rampung.

Sistem Tiket

Anggota jemaat baru harus menyerahkan KTP kepada petugas. Sistem tiket atau penomoran diberlakukan untuk mengantisipasi atau memenuhi kebutuhan tracing bila terdeteksi penyebaran virus dalam gereja.

Begini Cara Satgas Covid-19 Sukoharjo Antisipasi Penolakan Vaksin

Jemaat yang ingin datang ke tempat ibadah gereja Kota Solo ini harus mendaftar jauh-jauh hari terlebih dahulu selama masa pembatasan supaya mendapatkan tiket.

Pastor Kepala St Antonius Purbayan Rm Clemens Budiarto menjelaskan terus memperketat protokol kesehatan seiring meningkatnya kasus Covid-19 dari klaster keluarga. Begitu pula pembatasan lainnya untuk tempat ibadah itu.

Umat yang telah mendaftar dan lalu merasa sakit dilarang mengikuti ibadah. “Tokoh agama terutama para pastur memohon dengan sangat jika ada umat yang sudah mendaftar ibadah harus jujur dengan diri sendiri dan keluarga. Tidak usah datang bila badan tidak enak. Mohon kerja sama antara gereja dan umat. Sekarang kami perketat,” katanya kepada Solopos.com di kantornya, Minggu.

Terungkap, Ini Alasan Riyanto Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Pergi ke Pontianak

Ia menjelaskan umat yang boleh datang ke tempat ibadah gereja selama masa pembatasan kegiatan masyarakat Kota Solo yaknni usia 10 hingga 70 tahun.

Hal itu dengan catatan jemaat tersebut dalam kondisi sehat dan tidak memiliki sakit-sakit bawaan. Ibadah berlangsung tujuh kali, yaitu dua kali pada Sabtu dan lima kali ibadah pada Minggu. Sedangkan ibadah secara virtual pada Minggu pukul 08.30 WIB.

Pernikahan

“Kami mengikuti kebijakan pemerintah. Kegiatan ibadah pernikahan maksimal 30 orang termasuk tamu serta petugas gereja. Tidak boleh lebih. Kami terbiasa menerapkan penyesuaian. Puji Tuhan sampai saat ini tidak ada kasus,” ungkapnya.

Hujan Deras Picu Banjir di Karanggede Boyolali, 2 Anak-Anak Terseret Arus

Penyesuaian aktivitas tempat ibadah selama masa pembatasan akibat kebijakan PPKM juga diberlakukan pengurus Masjid Agung Kota Solo. Sekretaris Pengurus Masjid Agung, Abdul Basid Rochmad, mengatakan masjid masih digunakan untuk ibadah salat selama PPKM.

“Untuk kegiatan selain salat berjamaah dan Salat Jumat seperti pengajian tidak memakai sound [pengeras suara] luar. Jemaah harus terapkan protokol kesehatan ketat. Tidak ada publikasi,” katanya.

Basid menjelaskan jemaah dalam lingkungan masjid wajib memakai masker termasuk para takmir atau pengelola masjid. Pengunjung yang sakit tidak boleh masuk area masjid dan jemaah tidak membawa anak-anak lima tahun ke bawah.

Kerja Dari Rumah, ASN Pemkot Solo Wajib Kirim Foto Selfie ke Pimpinan

“Untuk akad nikah di Masjid Agung juga harus seizin KUA [kantor urusan agama] dan Satgas Covid-19. Kegiatan manasik haji juga kami tiadakan,” paparnya.

Selain itu, pengurus Masjid Agung akan melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari. Pengurus juga akan menambah perlengkapan untuk mendukung kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya