SOLOPOS.COM - Area Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil Oktober 2021. (Istimewa/Setda Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI—Proyek lanjutan pembangunan Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, hingga Rabu (10/11/2021) mencapai 89 persen.

PT PP selaku kontraktor menggenjot pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu agar bisa mencapai setidaknya 97 persen saat diresmikan pada akhir Desember 2021 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, proyek pembangunan Waduk Pidekso dilaksanakan dua tahap. Tahap I sudah rampung dikerjakan dengan anggaran senilai Rp436,9 miliar. Lalu dilanjutkan dengan pekerjaan tahap II (proyek lanjutan) dengan anggaran senilai Rp330 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pembangunan Umbul Gedongjetis Klaten Dilakukan secara Hati-Hati

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Waduk Pidekso, Abdul Mahmud, saat ditemui wartawan di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Rabu (10/11/2021), menginformasikan struktur bangunan utama sudah rampung dikerjakan. Bangunan utama waduk seperti tanggul bendungan, saluran pengelak atau pengalih aliran sungai, dan pelimpah air.

“Pekerjaan dimulai Mei 2018 dari pembebasan lahan hingga pekerjaan fisik. Pembebasan lahan sudah rampung 100 persen. Seluruh ganti rugi lahan sudah dibayarkan. Rencananya waduk diresmikan Presiden Jokowi [Joko Widodo], 21 Desember 2021. Sifatnya masih tentatif. Kepastian tanggalnya kami masih menunggu. Diharapkan nanti saat diresmikan progres sudah mencapai 97 persen,” kata Abdul.

Dia melanjutkan waduk sudah diisi air mulai pertengahan Oktober 2021 lalu. Saat ini air belum penuh. Hingga Rabu itu elevasi atau tinggi muka air (TMA) yang ditampung tercatat 167 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga: Kisah Driver Ambulans saat Covid-19 Meledak, Tak Digaji Sering Tombok

Elevasi terus naik. Debit air yang masuk bertambah besar sejak beberapa hari terakhir setelah turun hujan. Pada awal penghujan ini debit air dari hulu Sungai Bengawan Solo/Sungai Lanang tercatat 1,6 m3/detik. Air tampungan ditarget mencapai seluran intake (saluran pelimpah) pada Desember 2021 lalu mencapai pintu utama bendungan atau spillway pada Februari 2022.

“Batas atas elevasi 185 mdpl, sedangkan batas tampungan mati 174 mdpl. Elevasi 174 mdpl ke bawah adalah air tampungan mati atau air yang tak bisa dimanfaatkan. Debitnya 7 juta m3. Elevasi 174 mdpl ke atas merupakan air tampungan yang bisa dimanfaatkan. Debitnya 18 juta m3. Total air yang ditampung di waduk 25 juta m3,” ujar Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya