SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Perbaikan saluran irigasi yang rusak akibat terkena dampak pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang melintasi sejumlah wilayah di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, dinilai sudah sangat mendesak. Terkait hal itu, jajaran Komisi III DPRD Boyolali berencana memanggil pelaksana proyek jalan tol tersebut pekan depan.

Meskipun pelaksana proyek jalan tol telah membuatkan saluran irigasi untuk kepentingan petani di Ngemplak, menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Musthofa Safawi, pembuatannya tidak berdasarkan pertimbangan teknis pertanian.
Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek jalan tol di Ngemplak, Selasa (5/2/2013), diketahui pembangunan saluran irigasi oleh pelaksana proyek tol tidak sesuai semestinya. Selain lebar yang hanya 60 sentimeter, lubang bis gorong-gorong pada saluran pembuangan irigasi yang dibangun di bawah tol ternyata terlalu kecil, bahkan saat ini pun sudah tersumbat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saluran irigasinya terlalu kecil, yang bagian barat pasti kebanjiran kalau airnya meluap. Sementara bagian timur tol malah tidak mendapat suplai irigasi, sekarang saja sudah tersumbat,” ujar Musthofa di sela-sela sidak, Selasa.

Dengan kondisi tersebut, lahan pertanian menjadi sulit diolah dan hasilnya mereka gagal panen. “Petani sangat dirugikan karena tidak bisa bercocok tanam, mereka bisa menuntut ganti rugi karena penyebabnya bukan karena alam namun karena faktor irigasi mampet dan banjir. Untuk itu kami mendesak pihak pelaksana proyek segera membenahi dan memperbaikinya,” tegasnya.

Sementara Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Dwi Purwanto, menambahkan, sesuai hasil konsultasi Komisi III dengan DPU pusat serta sesuai dengan UU Pertanian, pembangunan jalan tol tidak boleh mengganggu kepentingan rakyat termasuk saluran irigasi maupun dilarang menutup akses jalan desa.

“Meskipun ini proyek nasional, harapan kami jangan sampai merugikan masyarakat,” imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, proyek jalan tol Soker membawa dampak terhadap rusaknya saluran irigasi tersier di empat desa, yaitu Donohudan, Sawahan, Pandeyan dan Dibal. Akibat kerusakan saluran irigasi dengan total panjang 3.420 meter itu, lahan pertanian milik ratusan warga pada dua musim tanam ini terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya