SOLOPOS.COM - Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang berada di Desa Dibal, Ngemplak, Boyolali, masuk tahapan pembetonan jalan, Kamis (7/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos/dok)

Proyek Tol Soker berdampak pada saluran irigasi di Ngemplak yang rusak.

Solopos.com, BOYOLALI – Kalangan petani di Kecamatan Ngemplak Boyolali berniat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka ingin mengadukan saluran irigasi pertanian yang rusak akibat pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) tak kunjung diperbaiki.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah seorang petani Desa Dibal, Sulaiman, mengatakan petani sudah tidak percaya lagi dengan pihak kontraktor dan pengawas pembangunan jalan tol Soker.

“Kami sudah empat tahun tidak bisa menanam padi secara maksimal karena saluran irigasi pertanian tertutup dan rusak akibat pembangunan jalan tol,” ujar Sulaiman saat ditemui di Kantor Desa Dibal, Kamis (7/1/2016).

Ia mengatakan tidak bisa bekerja selain menanam padi untuk menghidupi keluarga. Dia menjelaskan biasanya setiap musim kemarau lahan pertanian miliknya seluas 5.000 meter persegi mendapatkan suplai air dari Waduk Cengklik.

“Saluran irigasi pertanian di Desa Dibal terputus akibat jalan tol. Kami meminta pemerintah bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada petani,” kata dia.

Dia mencontohkan sebelum pembangunan jalan tol kontraktor menjanjikan dibangunkan saluran irigasi sementara. Namun, faktanya tidak pernah direalisasikan sampai sekarang.

Sementara itu, Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Ngemplak, Samidi, mengatakan segala upaya sudah ditempuh petani dengan menemui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) hingga ke kontraktor jalan tol Soker agar memperbaiki saluran irigasi yang rusak.

“Kami sudah tidak punya pilihan harus mengadukan persoalan ini kepada siapa. Jalan satu-satunya petani akan menemui Presiden Jokowi,” kata dia.

Dia mengatakan total sekitar 100 hektare sawah di Ngemplak tidak bisa ditanami padi akibat saluran irigasi rusak.

Sementara itu, Asisten pelaksana Satker tol Soker, Aziz Purnomo, meminta petani untuk bersabar karena pembangunan jalan tol dan perbaikan irigasi tidak bisa dilakukan secara bersaman. Ia berjanji memenuhi permintaan petani memperbaiki saluran irigasi yang rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya