SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, BOYOLALI — Proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol di sejumlah wilayah Kabupaten Boyolali terus bergulir. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah mengagendakan serangkaian musyawarah dengan pemilik lahan dan instansi terkait perihal pembebasan lahan untuk megaproyek pemerintah tersebut.

Asisten I (Bidang Pemerintahan) Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Untung Raharjo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (16/1), mengemukakan Januari ini, Pemkab memfasilitasi musyawarah pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Solo-Kertosono (Soker) tersebut. Rabu (15/1/2014), pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan pemilik lahan di wilayah Desa Selondoko, Kecamatan Ampel, perihal penawaran harga tanah untuk realisasi proyek jalan tol Salatiga-Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Rabu kemarin musyawarah di Selodoko merupakan tindak lanjut dari penjelasan tentang penawaran harga [dari pertemuan sebelumnya]. Untuk wilayah tersebut ada 172 bidang termasuk di dalamnya tanah kas desa,” terangnya.

Sebagaimana ditargetkan pemerintah, Untung menyatakan Pemkab juga berharap pembebasan lahan tersebut dapat terselesaikan tahun ini. Ditegaskan dia, peran Pemkab Boyolali dalam program tersebut sebagai fasilitator. Sementara harga tanah yang ditawarkan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) kepada pemilik lahan merupakan hasil penaksiran dari tim appraisal.

“Penilaian harga berdasarkan perhitungan atau penaksiran dari tim appraisal dan tidak ada campur tangan dari Pemkab. Sebab Pemkab hanya berperan sebagai fasilitator,” terangnya.

Namun pihaknya berharap tidak ada oknum-oknum tertentu dari luar yang justru memperkeruh suasana dan mempengaruhi proses pembebasan lahan tersebut. “Sebab pada prinsipnya, program ini merupakan program pemerintah yang dilaksanakan untuk mengatasi problem kemacetan di jalan raya,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (PUOD) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Jaka Diyana, Januari ini setidaknya sudah diadakan musyawarah dengan pemilik lahan di wilayah yang terkena proyek jalan tol Salatiga-Boyolali. Diakuinya, pembebasan lahan untuk jalan tol tersebut diperkirakan bakal memakan waktu dan proses cukup lama. Terlebih karena tahapan baru dimulai tahun lalu.

“Namun dari sejumlah pemilik lahan di wilayah itu, sudah ada beberapa [pemilik lahan] yang setuju dengan harga yang ditawarkan. Data pemilik lahan yang sudah bersedia dengan harga tersebut bisa dicek di TPT [Tim Pengadaan Tanah] karena kalau Pemkab hanya mendapatkan laporannya saja,” kata Jaka.

Sementara untuk jalan tol Solo-Mantingan dengan panjang sekitar 11,75 kilometer (km) dan seluas 98,82 hektare lahan, proses pembebasan lahannya sudah mencapai sekitar 74 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya