SOLOPOS.COM - Ilustrasi tol (JIBI/Solopos TV)

Proyek tol Semarang-Batang diharapkan segera cepat selesai dibangun. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan investor proyek pembangunan tol Semarang-Batang diganti dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara agar bisa segera terealisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya usul kalau investor tidak sanggup, ya, diambil alih saja oleh Pemerintah, kasihkan saja ke BUMN, ‘wong’ uangnya juga sudah siap,” katanya di Semarang, Selasa (18/8/2015).

Menurut Ganjar, pengambilalihan investor pembangunan jalan tol Semarang-Batang yang merupakan bagian dari tol Transjawa itu harus dilakukan dalam waktu dekat karena proyek tersebut sudah lama terbengkalai sehingga banyak masyarakat yang melayangkan protes.

“Masyarakat protes kepada saya, lahannya [yang terkena proyek tol Semarang-Batang] itu jadi dibebaskan atau tidak,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Ganjar mengaku akan terus melakukan upaya percepatan terkait dengan rencana proyek tol sepanjang 75 kilometer itu.

“Mau saya beresin selama pemerintahan saya dengan Pak Heru [Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko], biar tuntas,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengakui kalau realisasi proyek pembangunan tol Semarang-Batang sedikit terhambat karena berbagai kendala teknis.

“Kami akan susun penjadwalan ulang dan itu memang agak berat karena investornya berganti-ganti,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa proyek pembangunan tol Semarang-Batang mendesak segera diwujudkan karena ruas menuju dan dari Kota Semarang memiliki potensi yang menjanjikan guna pengembangan sektor perekonomian di daerah setempat.

Tol Semarang-Batang rencananya dibangun dalam lima seksi, yakni seksi pertama sepanjang 3,2 kilometer, seksi dua 36,3 km, seksi tiga 11,0 km, seksi empat 13,5 km, dan seksi lima 10,9 km.

Kebutuhan anggaran untuk pembangunan tol Semarang-Batang tersebut mencapai sekitar Rp7,21 triliun untuk kegiatan konstruksi dengan total biaya pembebasan lahan senilai Rp836 miliar.

Sebanyak 23 desa di Kabupaten Batang dipastikan akan terkena proyek pembangunan tol Semarang-Batang setelah adanya pembahasan dari tim pembebasan tanah (TPT), Badan Pengelolaan Jalan Tol, dan pemerintah daerah setempat.

Pertemuan itu membahas pembebasan lahan milik warga yang berada di 23 desa yang tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Batang, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing.

Sedikitnya ada tiga desa yang lahannya sudah dibebaskan terkait dengan proyek pembangunan tol Semarang-Batang, yaitu Desa Cepoko Kuning, Lawang Aji, dan Tegalsari Kecamatan Batang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya