SOLOPOS.COM - Puluhan warga Perumahan Graha Mitra Berseri (GMB) Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, berkerumun di lokasi proyek sumur dalam saat aksi menolak pembangunan sumur dalam, Senin (12/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Puluhan warga Perumahan Graha Mitra Berseri (GMB) Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, berkerumun di lokasi proyek sumur dalam saat aksi menolak pembangunan sumur dalam, Senin (12/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

KARANGANYAR – Puluhan warga perumahan Graha Mitra Berseri (GMB) Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, melakukan aksi unjuk rasa menolak pembangunan sumur dalam, Senin (12/11/2012). Aksi yang berlangsung damai tersebut juga diikuti ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak penghuni perumahan. Mereka membawa dan membunyikan berbagai alat rumah tangga seperti ember pencucian, selama aksi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Aksi damai dimulai pukul 15.30 WIB. Warga bersama-sama mendatangi lokasi proyek sumur dalam sembari membawa spanduk penolakan sumur dalam. Di tengah aksi, perwakilan warga melakukan orasi perihal sikap penolakan terhadap pembangunan sumur dalam yang dianggap sebagai proyek siluman. Sebab pengembang perumahan pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap proyek senilai lebih kurang Rp500 juta itu menolak memberikan sosialisasi. Beberapa warga juga melakukan aksi teatrikal kekurangan air bersih menggunakan galon air isi ulang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi warga merupakan puncak kekesalan mereka terhadap sikap diam pengembang perumahan. Sejak beberapa bulan terakhir warga perumahan GMB berulangkali mempertanyakan pembuatan sumur dalam di wilayah mereka. Pasalnya informasi yang beredar, proyek yang berada di lahan perumahan GMB itu justru diperuntukkan bagi warga perumahan lain. Padahal sebagian warga perumahan GMB mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau. Ironisnya dua surat resmi permohonan sosialisasi yang dilayangkan paguyuban warga sama sekali tidak direspons pengembang.

Puncak aksi warga dilakukan dengan menyegel sementara lokasi proyek sumur dalam. “Dalam surat sebelumnya, warga memberikan batas waktu pada Minggu (11/11/2012) kepada pengembang untuk menjelaskan. Karena tidak direspons maka lokasi proyek kami segel,” ungkap Sekretaris Paguyuban Warga Perumahan GMB Wonorejo, Herman Harefa, kepada para wartawan.

Pernyataan senada disampaikan Ketua Paguyuban Warga Perumahan GMB Wonorejo, Rizal Pahlevie. Menurut dia warga hanya ingin diberi penjelasan resmi oleh pengembang perihal proyek dan pemanfaatannya nanti. Lebih jauh lagi warga juga ingin diberi kesempatan untuk menikmati air sumur dalam. “Sebagian warga kesulitan air saat kemarau,” ungkap dia.
Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Priharyanto, mengakui mendapat tembusan perihal permohonan sosialisasi sumur dalam. Menurut dia pihaknya juga telah menyarankan supaya pengembang perumahan segera melakukan sosialisasi kepada warga. “Tapi untuk detail proyek sumur dalam seperti apa, Saya harus cek data dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya