SOLOPOS.COM - Deretan rumah warga di bantaran rel kereta api (KA), Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (3/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Proyek pembangunan rel layang atau elevated railway di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo bakal berdampak pada 400-an hunian di sepanjang jalur rel kereta api mulai dari Stasiun Balapan. Ratusan hunian tersebut diprediksi bakal digusur guna mendukung pembangunan.

Sampai saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih terus memetakan lahan maupun hunian terdampak. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, menyebut luasan lahan terdampak berdasarkan perhitungan dari Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah dan Yogyakarta sekitar 15.000-an meter persegi. Namun, ia tidak menyebut detail lokasi lahan maupun hunian itu, lantaran data berada di Bagian Pemerintahan Setda Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Selain lahan terdampak, kami juga membahas sejumlah persoalan terkait pembangunan rel layang, di antaranya manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL),” kata dia, kepada wartawan seusai rapat koordinasi pembangunan rel layang Joglo Solo di Balai Manganti Praja, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Proyek Rel Layang Joglo Solo Segera Dimulai, Bikin Macet Gak Ya?

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menyebut persoalan kemacetan di Simpang Joglo bukan hanya perlintasan sebidang, tapi juga persimpangan atau lingkaran jalan.

Dalam dua jam, kendaraan yang melalui lintasan itu mencapai 9.000 unit, sehingga saat kereta melintas butuh waktu 20-30 menit untuk mengurai kemacetan. Selain tumpukan kendaraan, kemacetan terkadang juga disebabkan manuver kendaraan besar dan panjang.

“Sehingga APILL (alat pengatur isyarat lalu-lintas) harus terkoordinasi. MRLL akan kami lakukan dengan PT KAI,” terangnya

Dihubungi terpisah, Kabag Pemerintahan Umum Setda Hendro Pramono, mengaku, masih memastikan jumlah hunian maupun lahan terdampak pembangunan rel layang Joglo Solo tersebut. Pihaknya segera berkoordinasi dengan kewilayahan mengingat merekalah yang bertugas sosialisasi kepada masyarakat.

Baca juga: Ini Alasan Haji Suradi Prutul Wonogiri Siapkan Peti Mati hingga Kuburan Meski Masih Hidup

Ratusan Hunian Terancam

Berdasarkan data sementara, sekurangnya ada 400-an hunian yang terdampak. Mayoritas hunian berada di lahan PT KAI dan sebagian sisanya merupakan hak milik. Lokasi lahan dan bangunan terdampak berada di wilayah Kelurahan Joglo, Banjarsari, Gilingan dan Nusukan.

“Lokasinya ada di sepanjang rel dari Stasiun Balapan ke arah Simpang Joglo,” kata dia.

Beberapa bangunan yang bisa terdampak proyek tersebut di antaranya sebanyak 66 petak di Nusukan, di Banjarsari sebanyak empat bangunan dan di Gilingan terdapat satu bangunan.

“Kemudian ada 296 bangunan dan masih ditambah 40-an bangunan yang ada di kawasan pasar di Banjarsari. Sehingga ada 400an kurang-lebihnya,” jelasnya.

Baca juga: Legenda Roro Jonggrang & Misteri Umbul Pengging Boyolali

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku masih berkoordinasi dengan camat dan lurah terkait hunian maupun lahan yang terdampak rel layang Joglo.

“Itu nanti sudah saya koordinasikan dengan Camat dan Lurah. Nanti saya kabari lagi. Yang jelas kami ingin dipercepat, Juli sudah mulai dibangun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya