SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di palang KA Joglo seusai KA Bandara melintas, Senin (30/12/2019). (Solopos/Burhan Aris)

Solopos.com, SOLO – Usul pembangunan rel layang atau elevated railway di simpang tujuh Joglo, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, ternyata telah dikemukakan FX Hadi Rudyatmo alias Rudy saat menjabat sebagai wali kota pada Januari 2020 lalu.

Pembangunan rel layang dinilai lebih efektif karena kereta api tidak lagi lewat (sejajar) jalan darat sehingga bisa memperlancar arus lalu lintas. Rudy, sapaan akrabnya, menambahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga punya usulan yang sama dan mereka minta dukungannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Usulan tersebut kembali mengemuka pada saat Debat Pilkada Solo 2020 pada November lalu yang mempertemukan Gibran Rakabuming Raka dengan Bagyo Wahyono sebagai calon wali kota. Dalam debat tersebut Gibran mengusulkan pembangunan rel layang untuk mengurai kemacetan dii simpang tujuh Joglo.

Baca juga: Wali Kota Solo Usulkan Rel Layang di Simpang Joglo, Ini Keuntungannya

Rel Layang Solusi Macet

Perencana Transportasi Perkotaan Lingkar Studi Transportasi Indonesia (Transportologi), Septina Setyaningrum, menyampaikan pembangunan rel layang atau elevating rail dinilai lebih efektif karena kereta tidak lagi lewat (sejajar) jalan darat.

Pembangunan tersebut bisa memperlancar arus lalu lintas kendaraan. Sebab, rel yang dibuat melayang tak langsung bermula di persimpangan namun beberapa kilometer sebelumnya, pun sesudahnya.

Baca juga: Debat Pilkada Solo: Atasi Kemacetan, Gibran Gagas Rel Elevasi Di Simpang Lima Joglo

Pada 15 Februari 2021 lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menjanjikan proyek Underpass Gilingan dan rel layang atau elevated railway Simpang Joglo bakal dikerjakan dalam waktu dekat.

Rel layang tersebut rencananya membentang dari Stasiun Balapan hingga simpang Joglo. Nantinya rel tersebut baakal dibuat seperti yang berada di Stasiun Gambir, Jakarta.

Pembangunan rel layang Joglo dipilih karena anggarannya lebih murah dibandingkan overpass. Selain itu, lintasannya akan semakin rumit dan terancam tidak bisa dilewati kendaraan berat jika overpass dibangun di Simpang Joglo yang menjadi jalur distribusi barang di Jawa Tengah. Selain itu, rel layang Joglo tidak butuh pembebasan lahan dan dampak pembangunan di area sekitarnya tak banyak terasa.

Baca juga: Dicap Pelakor, Nissa Sabyan Santai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya