SOLOPOS.COM - Proyek peningkatan jalan di Serang-Kepek, Kapanewon Pengasih, Kulunprogo, Jumat (26/3/2021). (Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO -- Sejumlah pelanggan PDAM Tirta Binangun, Kulonprogo, DIY mengeluhkan pasokan air yang tidak lancar bahkan ada yang tidak mengalir. Permasalahan ini diduga karena adanya proyek peningkatan jalan di Serang-Kepek, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.

Salah satu pelanggan PDAM Tirta Binangun, Andhika, 40, warga Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, mengatakan tidak ada solusi konkret dari pihak PDAM Tirta Bangun terkait masalah tersebut. Ia hanya disarankan untuk menampung air di bak penampungan selama pasokan air tak lancar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Baru hidup malam dan menjelang siang sudah mati lagi. Air itu sering mati dari pagi sampai sore," ujar Andhika, Jumat (26/3/2021).

Andhika mengaku kecewa dengan respons PDAM. Hal tersebut tidak berbanding lurus dengan permintaan kepada pelanggan yang diminta untuk membayar tagihan tepat waktu.

Baca juga: Beras Bantul Surplus, DPRD Bantul Minta Jangan Impor

"Apalagi pelanggan selalu dikejar membayar tepat waktu, tanpa ada kompensasi jika ada gangguan seperti ini. Harus ada koordinasi yang baik antara PDAM dengan pelaksana proyek, jangan rugikan pelanggan," ungkap Andhika.

Ia mengharapkan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan mampu diatasi oleh PDAM Tirta Binangun dengan cara bekerja sama dengan pelaksana proyek. Upaya tersebut perlu untuk dilakukan agar pelanggan mendapatkan haknya untuk mendapatkan layanan air bersih.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Binangun Kulonprogo, Jumantoro, tidak menampik adanya keluhan sejumlah pelanggannya. Jumantoro mengaku jika pihaknya ikut menjadi korban dari proyek peningkatan kualitas jalan Kepek-Serang.

"Pekerjaan penggalian menggunakan alat berat berupa backhoe yang kerap merusak atau mematahkan pipa milik PDAM," imbuh Jumantoro.

Baca juga: Penggunaan Air Tanah Sistem Bor di Sleman Perlu Dikendalikan

Di Luar Kemampuan PDAM

Adapun, PDAM Tirta Binangun sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek yakni dengan PT Selo Adi Karto (SAK) terkait dengan kegiatan peningkatan jalan. Akan tetapi, dinamika di lapangan membuat koordinasi yang sudah dilakukan sebelumnya tidak dilakukan dengan maksimal.

"Semestinya operator alat berat lebih hati-hati karena di situ ada pipa PDAM. Kami juga rugi karena pelayanan kepada pelanggan terganggu dan terkesan kami mengabaikan. Padahal itu di luar kemampuan dan perkiraan kami,” terang Jumantoro.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT SAK Made Hendra mengatakan permasalahan tersebut sudah dibicarakan dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo.

"Saat itu disepakati saat penggalian selesai pada sore, pipa yang rusak langsung digali. Kami akan koordinasi lagi agar masalah yang muncul segera teratasi. Tim lapangan sudah saya minta melakukan percepatan penanganan,” terang Made Hendra.

Baca juga: Mayat di Wisma Sermo Kulonprogo Diduga Korban Pembunuhan

Adapun, proyek rekonstruksi atau peningkatan kapasitas jalan Serang-Kepek dilaksanakan oleh PT SAK dengan anggaran bersumber dari DAK regular APBD Kulonprogo senilai Rp4,318 miliar. Pekerjaan sendiri rencananya dilaksanakan selama 180 hari sejak 8 Februari 2021 dengan konsultan pengawas PT Wastu Anopama.

"Tim lapangan sudah saya minta melakukan percepatan penanganan. Kami akan koordinasi lagi agar masalah yang muncul segera teratasi," tutup Made Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya