SOLOPOS.COM - Struktur bangunan gedung serba guna berdiri di dekat kantor Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Selasa (16/6). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Proyek pembangunan gedung serba guna di Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Klaten, terancam ditunda tahun ini. Sebab, anggaran yang bersumber dari dana desa difokuskan untuk kegiatan penanganan Covid-19.

Proyek pembangunan gedung serba guna itu berada di sisi utara kantor desa Kurung, Klaten. Gedung berukuran panjang 44 meter dengan lebar 20 meter berdiri di tanah kas desa. Pembangunan gedung sudah dimulai pada 2019 lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Awalnya, proyek pembangunan gedung yang dilengkapi dengan sejumlah kios itu ditaksir rampung pada 2021. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1,8 miliar. Gedung itu direncanakan menjadi salah satu unit usaha badan usaha milik (BUM) desa.

Pemkab Wonogiri Belum Berani Buka Alun-Alun, PKL Tak Boleh Jualan

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Desa (Kades) Kurung, Mujiyoto, mengatakan pembangunan sudah dimulai pada 2019 lalu dengan mengalokasikan anggaran Rp500 juta untuk membangun fondasi.

Tahun ini pembangunan gedung akan dilanjutkan dengan rencana dana Rp600 juta. Anggaran bersumber dari Dana Desa itu dipakai untuk pembangunan tembok dan atap.

Namun, proyek pembangunan gedung serba guna Desa Kurung, Klaten, itu urung dilanjutkan. Hal itu menyusul ada pengalihan penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Dari total dana desa senilai Rp867 juta, sebanyak Rp259 juta sudah dialihkan untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). Dana itu diberikan kepada 144 keluarga sebanyak tiga kali dan sudah dilakukan pencairan sebanyak dua kali.

Bintang Emon Diserang, Istana Bantah Gerakkan Akun-Akun Buzzer

Fokus Penanganan Covid-19

Terkait pembangunan gedung serba guna itu, Mujiyoto mengatakan untuk sementara tak dilanjutkan sembari menunggu kepastian soal kelanjutan penyaluran BLT di Klaten.

“Kalau penyaluran BLT hanya tiga bulan, nanti masih ada sisa anggaran untuk melanjutkan atap atau tembok. Namun, kalau nanti BLT dilanjutkan lagi, pembangunan gedung untuk sementara tidak kami lanjutkan tahun ini,” kata Mujiyoto, Selasa (16/6/2020).

Mujiyoto mengatakan kondisi itu tak jadi soal. Sebab, kondisi serupa juga dialami di desa lainnya. Meski proyek pembangunan gedung terancam urung dilanjutkan, Mujiyoto menjelaskan sejumlah proyek fisik tetap digulirkan.

“Untuk kegiatan pengecoran jalan Rp50 juta dan penambahan lampu penerangan Rp15 juta tetap dilanjutkan,” urai dia.

Prediksi Werder Bremen Vs Bayern Munchen, Bisa Juara Die Roten?

Kabid Penataan dan Administrasi Desa Dispermasdes Klaten, Agung Kristantana, mengatakan dana desa saat ini masih difokuskan pada kegiatan penanganan dampak Covid-19 terutama penyaluran BLT.

Lantaran anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19, proyek fisik di sejumlah desa urung dilanjutkan. Ada beberapa desa yang menggulirkan proyek fisik dengan program padat karya tunai.

“Namun tidak semua desa. Kegiatan kebanyakan untuk penyaluran BLT. Sementara, kegiatan lain untuk sementara ditunda,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya