SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi DPRD Kabupaten Bantul (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Proyek pembangunan Bantul menjadi topik yang membuat pejabat irit bicara

Harianjogja.com, BANTUL–Beberapa Pejabat yang berwenang dalam proses lelang proyek di Kabupaten Bantul tiba-tiba irit bicara. Rencana pemanggilan Unit Pengadaan Lelang (UPL) oleh Sekda juga tak kunjung terlaksana.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Baca juga :LELANG PROYEK BANTUL : Pemkab Belum Panggil Rekanan Tak Patuh Aturan

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekertariat Daeah Kabupaten Bantul Bobot Ariffi’aidin yang langsung membawahi ULP tidak mau berkomentar saat dimintai keterangan. Dia irit bicara ketika ditanya mengenai kelanjutan kasus rekanan pememang proyek lelang yang diduga menyalahi aturan. “Maaf saya no coment,” ungkapnya, Kamis (8/9/2016).

Bobot tergopoh-gopoh saat meninggalkan ruang sidang Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul. Dia langsung memasuki mini bus warna hitam bersama dengan dua orang lainya. Melalui kaca jendela dia tidak memberikan keterangan apapun mengenai kelanjutan kasus rekanan pemenang proyek yang diduga menyalahi aturan.

Sebelumnya Sekda Bantul, Riantono sudah merencanakan akan memanggilan ULP, namun pemanggilan ini hingga sekarang belum dilakukan. Pemanggilan ini menurut Riyantono adalah untuk meminta klarifikasi terkait dengan adaya dugaan beberapa rekanan pemenang lelang proyek Pemda yang melanggar aturan.

Beberapa rekanan diketahui tidak memiliki alamat yang jelas dan tidak memiliki identitas sesuai dengan dokumen lelang  yang terdapat di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Media ini sebelumnya memberitakan sejumlah pemborong yang memenangi proyek pemerintah bernilai belasan hingga puluhan miliar ternyata sulit dilacak alamatnya.

Salah satunya adalah PT Maju Sarana Mulya dalam dokumen lelang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No.192. Kenyatannya alamat kantor dengan plang nama PT Maju Sarana Mulya nomor 192 tidak ditemukan.

Media ini hanya menemukan sebuah bangunan berukuran sekitar 20 meter persegi, lebih mirip kios atau toko. Salah seorang warga di kantor itu mengklaim bahwa tempat itu merupakan lokasi kantor PT Maju Sarana Mulya meski tidak ada plang nama dan nomor alamat.

Pemasangan identitas papan nama juga dilakukan oleh salah satu rekanan lain yaitu PT Maju Sarana Mulya yang beralamat di  Jalan Jendral Sudirman No 192 Kota Bantul. Menurut penelusuran di lapangan rekanan tersebut juga baru memasang papan nama, setelah diketahui sepekan sebelumnya alamat tersebut hanya terdapat sebuah ruko tanpa identitas.

Demikian pula PT Pradipta Bhumi Konstruksi dalam data dokumen lelang yang diunggah di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebut alamat perusahaan di Perumahan Sawit Asri Residence Blok D 1, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Ternyata setelah dicek, kantor itu sudah kosong sejak lima bulan lalu lantaran kontraktor sudah pindah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya