SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono membubuhkan tanda tangan menolak eksploitasi panas bumi Gunung Lawu, Sabtu (11/3/2017). (Istimewa)

Proyek panas bumi Karanganyar, kalangan anggota DPRD juga menolak rencana eksploitasi geothermal Gunung Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Reaksi penolakan sebagian warga Bumi Intanpari terhadap eksplorasi dan eksploitasi panas bumi (geothermal) Gunung Lawu untuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) mendapat dukungan kalangan legislator DPRD Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satunya disampaikan anggota Komisi B DPRD Karanganyar yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Karanganyar, Anung Marwoko. Dia menilai eksploitasi geothermal akan merugikan petani. “Pertanian di Karanganyar itu bersumber dari air Gunung Lawu. Selain itu selama ini air Gunung Lawu juga dikonsumsi sebagian besar masyarakat kami,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin (13/3/2017). (Baca juga: 1.000 Orang Beraksi Tolak Eksploitas Geothermal Gunung Lawu

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Karanganyar tersebut menyatakan kesiapannya mengawal tahapan proyek PLTP Gunung Lawu ke depan. Anung sudah menyatakan sikapnya terkait proyek PLTP Gunung Lawu saat aksi massa Sabtu (11/3/2017) lalu. Di hadapan peserta aksi dia menyatakan menolak proyek PLTP.

Sikap senada disampaikan Ketua FPKS DPRD Karanganyar, Sri Hartono. Menurut dia, dua anggota FPKS, Darwanto, dan Agus Suwito, sudah menyatakan sikap mereka.

Darwanto dan Agus menolak proyek PLTP Gunung Lawu berdasarkan aspirasi masyarakat. “Sebagai wakil rakyat, tentu kami harus senapas dengan aspirasi masyarakat,” tutur dia.

Sri Hartono meminta pemerintah pusat maupun pemenang lelang proyek PLTP Gunung Lawu segera menggelar sosialisasi kepada masyarakat di lereng Gunung Lawu. Menurut informasi yang dia peroleh, belum pernah ada sosialisasi proyek kepada warga. “Sosialisasi yang pernah digelar masih bersifat terbatas, belum ke warga,” kata dia. (Baca juga: Dukung Aksi Penolakan, Bupati Yuli Ikut Berorasi)

Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Adhe Eliana, mengaku mendapat banyak aspirasi warga ihwal ketidaksetujuan mereka terhadap proyek panas bumi Gunung Lawu. Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan ikatan batin antara masyarakat lereng Gunung Lawu dengan alam gunung tersebut sangat kental. Ikatan itu terusik bila ada eksploitasi terhadap alam.

“Yang namanya sudah menyatu dengan alam, kalau ada hal-hal terkait eksplorasi dan eksploitasi, akan merasakan guncangan jiwa. Saya yakin PLTP akan mengganggu ekosistem,” ujar dia.

Menurut Adhe, sikapnya tersebut sebatas pandangannya sebagai anggota DPRD, belum mewakili sikap DPRD secara kelembagaan. Dia menegaskan sikap itu tidak atas dasar kepentingan politik.

Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, juga menyatakan menolak proyek PLTP Gunung Lawu. Dia berharap proyek itu tidak dilaksanakan di Gunung Lawu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya