SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno (dua kiri), Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir (tiga kiri) dan Gubernur Kalbar, Cornelis (kanan) meninjau proses groundbreaking mobile power plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Kamis (2/6/2016). Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kalbar guna melakukan Groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) 100 MW dan meresmikan PLTU Ketapang 20 MW. (JIBI/Solopos/Antara/Jessica Helena Wuysang)

Proyek listrik 35.000 megawatt terus digenjot. Namun di sisi lain, ada proyek pembangkit yang mangkrak selama 8 tahun, padahal menelan Rp1,5 triliun.

Solopos.com, JAKARTA — Pembangunan pembangkit listrik yang mangkrak sekitar 7 tahun lamanya membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tergerak mendatanginya. Presiden menyatakan tekad untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek tersebut karena dana besar sudah dikeluarkan untuk proyek itu.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Presiden melakukan groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) Kalimantan Barat dengan kapasitas 4×25 MW Program 35.000 MW dan Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang berkapasitas 2×10 MW di Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (2/6/2016).

“Kenapa sore hari ini saya ke lokasi ini? Yang pertama, saya mendengar ada power plant yang mangkrak 7 sampai 8 tahun. Saya juga ingin melihat perkembangan pembangunan mobile power plant yang kita harapkan bulan September bisa diselesaikan,” ujar Presiden.

Presiden mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pembangkit listrik yang mangkrak tersebut telah menghabiskan dana kurang lebih Rp1,5 triliun. Untuk itu, Presiden menginstruksikan Dirut PLN Sofyan Basyir agar proyek tersebut dapat diselesaikan. Lokasi proyek mangkrak itu sendiri berada tepat di sebelah proyek Mobile Power Plant (MPP) Kalimantan Barat berkapasitas 4×25 MW.

“Tujuh tahun belum ada manfaatnya. Coba bayangkan, habisnya Rp1,5 triliun. Setiap persoalan itu harus diselesaikan. Saya perintahkan kepada Dirut PLN harus selesai. Janji Pak Dirut Desember nanti selesai,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menuturkan bahwa pembangunan pembangkit lainnya, yakni MPP Kalimantan Barat dengan kapasitas 4×25 MW, diharapkan akan selesai pada bulan September tahun ini. Menurutnya, dengan tuntasnya MPP Kalimantan Barat tersebut akan memberikan pasokan listrik tambahan yang sangat banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya