SOLOPOS.COM - Petugas bekerja di proyek pembangunan jembatan lama Nambangan, Dusun Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Kamis (10/6/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, sangat menyayangkan molornya proyek pembangunan jembatan Nambangan, Dusun Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri senilai Rp12,9 miliar.

Kondisi ini mengakibatkan warga terpaksa harus melalui jalan raya Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Sukoharjo yang lebih berisiko lebih lama lagi. Bupati yang akrab disapa Jekek itu saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Daerah, Selasa (15/6/2021), mengaku sudah meminta para pihak terkait mengevaluasi proyek, agar proyek bisa diselesaikan sesuai prosedur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, jembatan alternatif penghubung Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Sukoharjo melalui Desa Nambangan dan Desa Nguter itu penting bagi warga. Bagi warga Desa Nambangan dan sekitarnya jembatan itu merupakan akses utama menuju Pasar Nguter untuk berdagang. Selama proyek belum rampung mereka terpaksa melalui jalan raya yang lebih berisiko karena arus lalu lintas ramai.

“Ini [molornya proyek pembangunan jembatan Nambangan] sangat disayangkan. Yang seharusnya proyek sudah rampung [10 Juni 2021] tetapi sampai sekarang belum selesai,” kata Bupati.

Baca Juga: Dealer Ford AS Mulai Kirim Bronco ke Para Pemesan

Dia merasa tak dilibatkan dalam proyek tersebut. Proyek itu merupakan proyek pemerintah pusat yang dilaksanakan Satker PJN Wilayah III Jateng Balai Besar PJN Jateng-DIY Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Bupati menilai apabila sejak awal Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Wonogiri ikut mengontrol atau mengawasi hasilnya kemungkinan akan berbeda dari pada sekarang.

Bupati berpendapat molornya proyek pembangunan Jembatan Nambangan Wonogiri harus menjadi bahan evaluasi untuk kepentingan pelaksanaan proyek di masa yang akan datang. Dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar ke depan Pemkab Wonogiri dilibatkan dalam pengawasan dan monitoring proyek yang dilaksanakan pemerintah pusat. Menurut Bupati, Pemkab tidak hanya mengawasi, tetapi juga perlu diberi ruang agar bisa meminta laporan progres proyek.

“Tidak perlu ada ego sektoral. Kerangka besarnya adalah berupaya bersama agar semua kegiatan yang bersumber dari uang negara betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya. Itu goal [tujuan akhir] yang harus dicapai,” ucap Bupati.

Baca Juga: Ada Kampus Jamu di Solo, Satu-Satunya di Indonesia Hlo

Sebagai informasi, sesuai kontrak proyek pembangunan jembatan Nambangan dikerjakan selama 270 hari dari 14 September-10 Juni. Namun, hingga batas akhir tersebut proyek senilai dikerjakan PT Damai Citra Mandiri bekerja sama dengan PT Deltamarga Adyatama itu tak rampung.

Sebelum mencapai batas akhir pengerjaan kontraktor pengajukan permohonan perpanjangan waktu tiga bulan. Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK pelaksana proyek mengabulkannya. Proyek diperpanjang hingga 8 September mendatang. Dengan demikian proyek berlangsung selama hampir setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya