JOGJA—Meningkatnya proyek pembangunan infrastruktur memicu kenaikan permintaan semen.
Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) DIY, Sri Hartati mengatakan, kenaikan permintaan semen terjadi sejak usai Lebaran dan menjelang tutup tahun anggaran.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Banyak instansi yang mengejar waktu untuk membangun infrastruktur sebelum tutup tahun anggaran dan sebelum musim hujan tiba,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (28/10).
Sri Hartati mengatakan, kebutuhan semen setiap hari untuk wilayah DIY mencapai sekitar 8.000 ton.
“Kemungkinan kami akan tambah pasokan jika memang diperlukan,” ujarnya.
Dari pantauan Disperindagkop DIY, harga semen sudah mulai naik sejak bulan ramadan karena kendala distribusi.
“Sempat turun setelah Lebaran karena distribusi sudah lancar, tapi sekarang tetap tinggi,” akunya.
Harga semen gresik dan Holcim ukuran 50 kilogram mencapai Rp48.000, sedangkan semen gresik dan Holcim ukuran 40 kilogram mencapai Rp47.500. Sebelumnya, harga semen hanya sekitar Rp40.000.
Menurut Nanang, penjual material TB Nanang, kenaikan harga semen memang dari penyalurnya. Pihaknya tetap mengambil untung seperti semula.
“Kenaikan harga karena banyak permintaan, untung kami tetap sama seperti sebelumnya karena dari distributor juga harganya naik,” ujar dia.(Harian Jogja/Intaningrum)