SOLOPOS.COM - Grha Megawati di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah saat digunakan untuk menggelar Musrenbang RPJMD, Rabu (2/6/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Proyek pembangunan gedung serbaguna di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, bakal berlanjut pada 2022. Rencananya, Pemkab Klaten mengalokasikan anggaran senilai Rp19 miliar dari APBD 2022.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka, mengatakan sesuai rencana alokasi anggaran pada 2022 itu untuk pengembangan land development gedung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Di antaranya untuk paving, tanaman, area parkir, sculpture serta pagar. Ada juga untuk penambahan fasilitas agar gedung utama nyaman artinya ada penambahan efek pencahayaan dan efek suara. Selain itu untuk menaikkan daya. Jadi banyak kegiatan yang dibiayai dari anggaran tersebut,” kata Pramana saat ditemui Solopos.com di Pemkab Klaten pekan lalu.

Baca Juga: Desa Kepurun Didatangi Belanda, A.H. Nasution Pindah hingga Kulonprogo

Pramana mengatakan penambahan anggaran itu dimaksudkan agar gedung bisa dimanfaatkan pada 2023. “Harapannya pada 2023 sudah bisa digunakan meskipun belum terbangun semuanya [dari perencanaan]. Eman-eman kalau tidak segera dimanfaatkan,” kata Pramana.

Soal kelanjutan pembangunan gedung serbaguna tersebut pada 2021, Pramana menjelaskan alokasi anggaran tahun ini sekitar Rp6 miliar. Dana itu untuk membangun masjid, paving sekitar gedung utama, pembangunan gedung katering, serta bangunan penghubung.

Proyek pembangunan gedung pertemuan di Kelurahan Buntalan sudah dimulai sejak 2018. Gedung utama berdiri di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan kapasitas gedung diperkirakan mampu menampung 3.000 orang. Gedung yang direncanakan bernama Grha Megawati itu digadang-gadang menjadi gedung pertemuan terbesar di Klaten.

Baca Juga: Jejak A.H. Nasution di Klaten, dari Desa Taskombang sampai Kepurun

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pagu anggaran untuk pembangunan proyek gedung itu dengan pagu anggaran sekitar Rp3,5 miliar untuk pengurukan tanah serta pembuatan talut sungai pada 2018. Pada 2019, nilai kontrak kelanjutan pembangunan gedung sekitar Rp15,4 miliar untuk mendirikan struktur hingga atap bangunan gedung utama.

Proyek pembangunan dilanjutkan pada 2020 dengan pagu awal Rp42,4 miliar dan menjadi Rp36,3 miliar setelah ada refocussing anggaran. Anggaran 2020 digunakan untuk merampungkan pembangunan gedung utama, perataan tanah, serta pembangunan talut mengelilingi kawasan gedung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya