SOLOPOS.COM - Perlintasan KA Purwosari terpantau padat hingga pertigaan Kerten saat pengalihan arus simulasi proyek flyover Manahan, Solo. (M.Ferri Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Pembangunan flyover Purwosari Solo tinggal menghitung hari. Kontrak proyek yang dibiayai pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) itu bakal ditandatangani Rabu (8/1/2020).

Salah satu dampak langsung yang dirasakan warga dengan adanya proyek ini yakni perubahan pengaturan lalu lintas di kawasan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan sedikitnya ada lima rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan bergantian menyesuaikan progres pembangunan.

Beberapa di antaranya adalah mengubah jalan-jalan searah yang lebar menjadi dua arah. "Pemkot akan meminta izin kepada Kementerian Perhubungan [Kemenhub] untuk membuka sementara perlintasan sebidang di bawah flyover Manahan untuk memecah kemacetan," kata Rudy, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan seusai rapat membahas flyover Purwosari di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Solo, Senin (6/1/2020).

Perlintasan sebidang di bawah flyover Manahan kembali dibuka dengan menyertakan palang pintu, namun terbatas untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan lambat.

Kantor dan Sekolah Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Diminta Siap-Siap Pindah

“Jl. Slamet Riyadi dari Simpang Empat Ngapeman ke selatan kami buka jadi dua jalur. Jl. Veteran sampai Pasar Kembang dibuka dua arah, simpang empat Gendengan juga dibuka dua arah. Kami usulkan rekayasa lalu lintas itu dicoba satu bulan dulu, kalau tidak crowded, bisa diteruskan, tapi kalau masih crowded, ya nanti akan kami atur lagi,” kata Rudy.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan lima tahapan buka tutup jalan tersebut terus dimatangkan dengan menyesuaikan skema pembangunan yang dilakukan pelaksana proyek.

Dishub akan menggelar simulasi atau uji coba sebelum penerapan. Simulasi berubah-ubah menyesuaikan tahapan pembangunan. Saat sisi timur dibangun, manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) di sisi timur diterapkan.

"Lalu ketika sisi barat dibangun, ya, akan kami atur bagaimana, karena pembangunan flyover juga bersamaan dengan pembangunan underpass Transito,” tutur Hari.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Kementerian PUPR, Alik Mustakim, menjelaskan proyek tersebut menyasar jalan sepanjang hampir 2,5 kilometer dari simpang tiga Kleco hingga rel bengkong Purwosari.

Pasokan Air PDAM di 15 Kampung Sragen Kota Sempat Berkurang, Ini Penyebabnya

Namun, yang paling terpengaruh adalah ruas sepanjang satu kilometer di simpang tiga Kerten sampai simpang empat Purwosari dengan konstruksi flyover sepanjang 700 meter mulai dari depan Bank BTPN hingga depan kantor PLN.

Ia menambahkan pada bagian bawah flyover akan ada jalur lambat baik di sisi timur maupun barat perlintasan sebidang Purwosari. Jalur lambat selebar 5,5 meter itu difungsikan untuk perputaran kendaraan.

Kendaraan dari Jl. Samratulangi maupun Jl. Agus Salim diharuskan berputar sebelum naik ke flyover karena perlintasan sebidang akan ditutup setelah flyover rampung dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya