SOLOPOS.COM - Pembangunan dam Kali Apu yang di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Boyolali, saat ini telah mencapai 80 persen. Proyek itu ditargetkan selesai akhir Desember ini. Foto diambil, Selasa (20/11/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)


Pembangunan dam Kali Apu di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Boyolali, saat ini telah mencapai 80 persen. Proyek itu ditargetkan selesai akhir Desember ini. Foto diambil, Selasa (20/11/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Pembangunan dam Kali Apu yang di lereng Gunung Merapi telah mencapai 80 persen. Proyek itu ditargetkan selesai akhir Desember ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Petugas Uji Lab dam Kali Apu, Agus Santoso menyatakan optimistis proyek itu terselesaikan sesuai target meskipun pihaknya mengakui proses penggarapannya cukup rumit.

“Kondisi medannya memang cukup sulit sehingga kami harus membuat jalan terlebih dahulu, termasuk harus membuat jalan pertolongan untuk warga,” ujar Agus ketika ditemui wartawan di lokasi proyek, Selasa (20/11/2012).

Saat ini, pengerjaan proyek sudah memasuki tahap pengecoran badan dam. Menjelang musim hujan seperti saat ini, Agus menyatakan pihaknya tidak lagi mengkhawatirkan terjadinya banjir. Mengingat pengerjaan proyek sudah melebihi mainhole atau lubang pembuangan air Kali Apu.

“Kalau terjadi banjir, air bisa mengalir melalui lubang tersebut. Jadi proyek tetap bisa dikerjakan,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tlogolele, Budi Harsono, berharap proyek dam Kali Apu dapat selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Keberadaan dam tersebut diharapkan dapat segera difungsikan sebagai jalur menuju pusat kota di Kecamatan Selo serta wilayah Boyolali lainnya. Sebab selama ini, warga Desa Tlogolele yang akan bepergian terpaksa memutar melewati dam Klampahan yang masuk wilayah Sawangan, Magelang.

“Selain jarak tempuhnya lebih jauh, warga juga harus ekstra waspada karena saat banjir, dam sulit dilalui,” ungkapnya.

Jalan pertolongan yang dibuatkan kontraktor pelaksana proyek, selama ini diakui Kades, bisa dimanfaatkan warga. “Tapi untuk melintasi jalan pertolongan itu memang harus berhati-hati saat melintas baik dengan jalan kaki ataupun bersepeda motor. Sedangkan mobil tetap harus melewati dam Klampahan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya