SOLOPOS.COM - Salah satu karyawan PT Borobudur Oto Mobil (Mitsubishi) Jalan Laksda Adisutjipto berfoto di samping truk Mitsubishi yang di pajang di halaman kantor, Selasa (5/9/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/ JIBI/Harian Jogja)

Penjualan truk alami kenaikan.

Harianjogja.com, JOGJA — Proyek pembangunan bandara di Kulonprogo, New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA), mulai membawa dampak pada bidang otomotif. Penjualan kendaraan niaga khususnya truk mulai bergerak. Kondisi ini terjadi di diler Mitsubishi Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kusmaryanto selaku Kepala Kantor PT Borobudur Oto Mobil (Mitsubishi) Jalan Laksda Adisutjipto mengatakan, akivitas penjualan kendaraan niaga mulai meningkat seiring proyek bandara yang mulai dilakukan dengan pengerukan pasir.

“Ini peluang,” katanya pada Harianjogja.com di ruangannya, Selasa (5/9/2017).

Pada  Agustus lalu, Mitsubishi mampu menjual sebanyak 48 unit kendaraan colt diesel dan mobil niaga ringan seperti L300 sampai 34 unit. Penjualan tersebut menurutnya melebihi target.

“Target kami yang colt diesel hanya 45 unit dan bisa tercapai lebih dari itu,” terangnya.

Sampai saat ini, rencana pembelian konsumen sudah mulai terlihat. Salah satu customernya bahkan sudah mulai merencanakan pembelian truk untuk dioperasionalkan di kawasan bandara. Customer tersebut berencana membeli 100 unit truk.

Kus mengakui, memasuki Agustus penjualan Mitsubishi semakin bergeliat lagi. Para kontraktor yang sebelumnya pernah membeli produk Mitsubishi, kali ini juga melakukan pemesanan lagi. Repeat order seperti ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen kepada Mitsubishi muncul, sekalipun Mitsubishi dikenal sebagai diler mobil yang menawarkan harga tinggi dibandingkan kompetitor. Harga Colt Diesel tipe 125 PS HD sekitar Rp305 juta belum termasuk dam atau bak truk yang ditafsir sekitar Rp45 juta dan tipe 136 PS dijual dengan harga Rp321 juta.

Kendati dikenal mahal, tetapi menurutnya Mitsubishi memberikan nilai ekonomis yang panjang karena lama penggunaan kendaraan bisa melebihi massa penggunaan kendaraan kompetitor. Melihat pertumbuhan penjualan yang mulai terjadi ini, pihaknya optimistis bisnis otomotif pada semester kedua akan membaik.

Saat ini, bisnis otomotif sangat terpacu dari bisnis lainnya seperti jasa ekspedisi, pengangkutan material, dan juga bisnis properti. Saat bisnis poperti tumbuh, kebutuhan armada untuk pengangkutan bahan bangunan akan meningkat. Di situlah bisnis otomotif akan ikut terangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya