SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan yang rusak akibat proyek pembangunan perumahan di Kampung Gadingan, Kelurahan Jombor, Jumat (7/2/2014). (JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Solopos.com, SUKOHARJO–Proyek perumahan yang digarap PT Fajar Bangun Raharja di wilayah Kampung Gadingan, Kelurahan Jombor disoal warga. Pasalnya, pelaksana proyek tersebut dinilai belum memberikan sosialisasi kepada warga. Selain itu, truk pengangkut material untuk menguruk lahan bekas persawahan merusak jalan kampung.

Pantauan solopos.com, Jumat (7/2/2014), beberapa warga mendatangi lokasi proyek. Mereka terlibat perundingan dengan pekerja yang menguruk tanah calon perumahan itu. Beberapa truk pengangkut material uruk silih berganti membongkar muatan di lokasi perumahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RT 001/RW 010, Kampung Gadingan, Sugiman, 54, saat ditemui wartawan di lokasi proyek, Jumat, menjelaskan pelaksana proyek belum memberikan sosialisasi secara jelas  terkait proyek pembangunan perumahan tersebut kepada warga sekitar. Meski sudah ada pertemuan awal, tetapi belum ada kejelasan tindak lanjutnya.
“Ini belum kulo nuwun, tapi jalan sudah rusak. Pengurukan sudah dimulai sepekan lalu,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa hari sebelumnya, dirinya sudah menyampaikan kepada pekerja yang menguruk lahan agar mengarahkan para sopir truk masuk lokasi lewat jalan di sebelah barat. Ia sudah mewanti-wanti  agar truk  berisi muatan uruk tidak lewat jalan sebelah timur. Jalan di bagian timur, kata dia, adalah jalan kampung yang kondisinya mulai rusak akibat dilindas truk.

“Kalau truknya kosong, enggak apa-apa lewat timur. Kalau isi, saya sudah bilang agar lewat sebelah barat,” terangnya.

Selain jalan rusak, truk juga membuat gorong-gorong di wilayah itu ambrol. Warga khawatir, jika tak segera diperbaiki, air dari arah timur tidak bisa mengalir ke kali kecil di sebelah barat sehingga menggenangi sawah-sawah di sana.

“Kami ingin minta kejelasan, kalau jalan kampung kami rusak, siapa yang akan memperbaiki kelak?” tambahnya.

Warga Gadingan, Slamet, 64, kepada solopos.com, Jumat, mengatakan kekhawatiran warga sangat beralasan. Menurutnya, jika belum ada kejelasan penanggung jawab dampak pembangunan, warga khawatir para pihak yang terlibat akan saling lempar tanggung jawab.

“Jangan sampai setelah pengurukan selesai, pihak yang menguruk melempar tanggung jawab ke pihak pengembang. Tapi setelah ditanya ke pengembang, mereka lempar ke penguruk,” tegasnya.

Sementara itu, pelaksana lapangan PT Fajar Bangun Raharja yang kebetulan meninjau lokasi proyek, kepada wartawan, Jumat, mengaku kaget dengan kejadian itu. Ia menyatakan akan segera memenuhi tuntutan warga.

“Saya akan menindaklanjuti permintaan warga,” pungkasnya.

Selanjutnya, pengurukan dihentikan sementara menunggu kesepakatan pengembang dengan warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya