SOLOPOS.COM - Ilustrasi Google Street View. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang warga Tangerang, Banten, Khairul Anam memprotes tindakan Google Street View (GSV) yang memfoto kompleks rumahnya di wilayah Tangerang.

Khairul menolak karena jalan yang direkam itu merupakan jalan buntu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekali lagi, kompleks rumah saya tidak punya jalan tembus, hanya satu gerbang, dan hanya digunakan oleh penghuni. Jadi kenapa Google dan mitranya seenaknya memotret rumah, pekarangan dan jalanan kompleks kami?” kata Khairul kepada Detikcom, Minggu (24/10/2021).

Khairul menerangkan kompleks rumahnya bukan jalanan umum. Ia pun langsung meminta petugas GSV untuk menghapus foto kompleksnya itu.

Kesepakatan penghapusan foto itu pun disetujui. Namun, di hari berikutnya, Khairul mendapati kompleksnya telah masuk di Google Street View lengkap dengan detail jalan dan teras rumah.

“Lalu saya minta dia hapus hasil foto, dan dia mau karena tahu itu bukan jalan umum, kompleks saya gerbang tunggal, cuman 20-an rumah, bukan jalan umum. Kupikir masalah selesai. Ternyata kemarin dikasih orang kompleks ternyata kompleks kami masuk di Google Street View, lengkap dengan detail jalan, teras rumah, dan lain-lain,” ungkapnya.

Tak Terima

Khairul tidak terima dengan tindakan Google yang memotret rumahnya dan rumah penghuni lainnya tanpa izin.

“Sekali lagi, kompleks rumah saya tidak punya jalan tembus, hanya satu gerbang, dan hanya digunakan oleh penghuni. Jadi kenapa Google dan mitranya seenaknya memotret rumah, pekarangan dan jalanan kompleks kami?” kata Khairul.

Khairul menyebut petugas dari GSV itu membawa surat izin dukungan dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Surat yang diserahkan petugas GSV itu, kata Khairul, diteken oleh Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo pada 10 Agustus 2018.

Baca Juga: PLTA Kali Samin Simbol Kemandirian 

“Waktu itu ada mobil Honda HR-V masuk kompleks, lengkap dengan kamera dan lain-lain. Waktu saya tanya, dia ngakunya sudah izin satpam, yang tidak tahu apa-apa soal mobil GSV itu. Pas saya minta surat izin, dia menyodorkan surat dukungan dari deputi KSP,” kata Khairul.

“Siapa yang mengeluarkan endorse itu agar @googleindonesia ‘leluasa’ motret sembarang tempat? Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo. Surat dukungan itu diteken 10 Agustus 2018. Surat itu kita foto juga. @googleindonesia #GoogleLanggarPrivasi,” kata Khairul.

Mantan KPU Solo

Diketahui, Eko pada tahun 2018 menjabat sebagai Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan. Namun kini ia sudah tidak menjabat lagi di posisi itu dan menjadi komisaris salah satu BUMN.

Sebelum bergabung dengan Presiden Joko Widodo, Eko Sulistyo pernah menjabat sebagai Ketua KPU Solo.

Bahkan ia pula yang menjadi Ketua KPU saat Jokowi terpilih sebagai Wali Kota Solo pada 2005.

Khairul mengatakan surat itu berupa dukungan Google untuk melaksanakan GSV dalam rangka Asian Games 2018. Khairul pun heran dan mempertanyakan kaitannya dengan kompleks yang dihuninya itu.

Baca Juga: Viral Warga Tangerang Protes Kompleks Rumah Difoto Google Street View 

“Itu surat dukungan buat Google melaksanakan GSV dalam rangka mensukseskan Asian Games 2018. Apa hubungannya sama kompleks saya?” ujarnya

Khairul bertanya-tanya mengapa GSV menggunakan surat dukungan KSP untuk masuk ke permukimannya dan melakukan foto-foto dalam konteks Asian Games.
Dia pun meminta Google memutus akses atau men-take down hasil pemetaan kompleks miliknya.

“Mereka juga menggunakan surat dukungan deputi KSP dalam konteks Asian Games, untuk masuk ke pemukiman mengambil foto-foto,” ujar Khairul.

“Tolong PT Kelly Service Indonesia dan @googleindonesia untuk men-take down hasil pemetaan kompleks gw. Kompleks gw bukan jalan umum dan tidak ada hubungannya sama kesuksesan Asian Games yang lo jadikan alasan buat foto-foto areal nonpublik seenaknya. #GoogleLanggarPrivasi,” tambahnya.

Detikcom telah berupaya mengontak pihak KSP. Namun hingga berita ini terbit, belum ada respons dari pihak KSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya