Solopos.com, SOLO — Pengemudi ojek online (ojol) Gojek meneriakkan tuntutan saat unjuk rasa di depan kantor perwakilan PT Gojek Indonesia di Jl. Dr. Radjiman, Sondakan, Laweyan, Solo, Senin (22/11/2021).

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Unjuk rasa yang diikuti seratusan pengemudi ojek online Gojek Kota Solo dan sekitarnya tersebut untuk menolak penurunan harga ongkos kirim Go-Food dari Rp8.000 menjadi Rp6.400.

Mereka menuntut pihak manajemen Gojek untuk mengembalikan harga ongkir Go-Food menjadi Rp8.000.

 

Pengemudi ojek online Gojek berunjuk rasa di depan Kantor Perwakilan Gojek di Laweyan, Solo, Senin (22/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Pengemudi ojek online (ojol) Gojek meneriakkan tuntutan saat unjuk rasa di depan kantor perwakilan PT Gojek Indonesia. (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Unjuk rasa yang diikuti seratusan pengemudi ojek online Gojek Kota Solo dan sekitarnya tersebut untuk menolak penurunan harga ongkos kirim Go-Food dari Rp8.000 menjadi Rp6.400. (Solopos/Nicolous Irawan)

Menanggapi aksi itu, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central & West Java, Mulawarman, menyatakan Gojek selalu terbuka dengan aspirasi dari mitra.

“Kami selalu terbuka terhadap tiap aspirasi dari mitra kami. Saat ini, kami telah memiliki wadah seperti Kopdar dan berbagai platform komunikasi lainnya untuk para mitra dan komunitas driver menyampaikan aspirasi,” kata dia.

Baca Juga: Berkat GoFood, Utang Besar pun Tertutup

Mengenai penyesuaian ongkir, hal ini hanya diterapkan pada ongkir jarak dekat hingga 2 km saja, sedangkan ongkir dalam jarak di atas 2 km tetap sama.

Hal ini dilakukan salah satunya untuk meningkatkan potensi pendapatan mitra yang memungkinkan adanya waktu penyelesaian order yang lebih singkat dengan jarak yang lebih dekat. Sehingga, mitra driver bisa lebih banyak mendapatkan order.

Ditambah lagi, Gojek juga menyediakan skema apresiasi tambahan kepada mitra driver yang besarannya disesuaikan di masing-masing daerah. Hal ini sejalan dengan fokus Gojek untuk memaksimalkan peluang pendapatan mitra driver.

“Berdasarkan hasil uji coba pemberlakuan penyesuaian ongkir di kota-kota lain, terdapat peningkatan jumlah order jarak dekat yang berdampak positif pada pendapatan bagi mitra driver kami, dibandingkan periode sebelum penyesuaian ongkir ini diberlakukan,” kata Mulawarman.

Baca Juga: Apresiasi Gojek di KTT G20, Ini Komentar Ratu Maxima dari Belanda

Selain itu, saat ini, layanan GoFood juga telah memulai fase pertama pemberlakuan biaya waktu tunggu (wait time fee) dan segera memberlakukan biaya parkir (parking fee) secara bertahap. Upaya ini diharapkan dapat semakin mendukung pendapatan mitra driver secara organik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi