SOLOPOS.COM - Munarman FPI. (Istimewa/Youtube)

Solopos.com, JAKARTA - Juru Bicara FPI Munarman mengkritik keras penunjukkan Iman Brotoseno sebagai Direktur Utama LPP TVRI. Munarman menilai Iman Brotoseno tak pantas lantaran reputasinya di media sosial yang rusak.

"Lembaga milik publik TVRI pengelolaannya diserahkan ke orang yang tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas dan visinya rusak," kata Juru Bicara FPI Munarman dilansir Suara.com, Jumat (29/5/2020). "Apa TVRI mau dijadikan kanal film porno maksud rezim zhalim ini?" tambah Munarman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Iman Brotoseno Klarifikasi Tulisannya di Majalah Playboy Indonesia

Menurut Munarman, kebijakan pemerintah era Presiden Jokowi semakin hari semakin tidak mempunyai tujuan jelas. Apalagi, kata dia, dalam penanganan pandemi Covid-19,pemerintah juga dianggap gagal melindungi rakyat.

"Sudah tidak melindungi nyawa rakyat dengan kebijakan serampangan soal penanganan pandemi, bikin konser nyanyi-nyanyi untuk menanggulangi pandemi. Makin lama memang makin hancur negara ini dibuat oleh orang orang yang sering mengaku paling Pancasila," ungkap Munarman.

Munarman menyebut sejumlah kebijakan pemerintah saat ini pun, hanya memikirkan orang -orang yang berada dilingkaran penguasa. "Ini sudah jadi negara terserah dan suka suka mereka saja sepertinya. Dianggap negara ini hanya milik nenek moyangnya barangkali," kata Munarman.

4 Fakta Unik Iman Brotoseno Dirut Baru TVRI, Pernah Kerja di Majalah Playboy

Klarifikasi Iman Brotoseno

Sementara sebelumnya, Iman Brotoseno buka suara atas serangan publik yang mengungkit pengalamannya bekerja sebagai kontributor majalah Playboy. Ia mengklaim tidak pernah menuliskan artikel yang berunsur pornografi selama bekerja di majalah dewasa itu.

Pada tahun 2006-2008, Iman sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang penyelaman untuk berbagai majalah. Suatu waktu, satu artikelnya berjudul "Menyelam di Pulau Banda" pernah dimuat di majalah Playboy Indonesia edisi September 2006.

"Tulisan ini fokus mengulas wisata bahari dan sama sekali tidak ada unsur pornografi," kata Iman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/5/2020).

AMSI: Selesaikan Masalah Pemberitaan Lewat Dewan Pers, Bukan Buzzer dan Intimidasi

Iman menjelaskan konsep majalah Playboy Indonesia sangat berbeda dengan yang ada di luar negeri. Pasalnya, banyak penulis lain yang juga mengisi majalah tersebut dan banyak tokoh nasional yang diwawancara di Playboy Indonesia.

Ia meyakini keterlibatan banyak penulis serta tokoh nasional tersebut tidak serta merta menghilangkan integritasnya karena substansinya yang tidak terkait dengan pornografi.

Apalagi majalah Playboy Indonesia sempat dibela oleh Dewan Pers yang menyebut kalau majalah tersebut tidak melanggar pasal pornografi saat menyikapi putusan MA yang memvonis Erwin Arnada sebagai Pemred majalah Playboy Indonesia. "Bahkan Dewan Pers menilai, putusan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi pers," ujarnya.

Habib Rizieq Tersandung Kasus, Media Inggris Sindir Aksi Protes Majalah Playboy

Seperti diketahui, Iman Brotoseno baru-baru ini memancing reaksi publik akibat jejak karir dan sosial medianya terungkap pasca dilantik sebagai Dirut LPP TVRI. Para politikus mengkritik rekam jejak Iman yang pernah menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia. 

Selain itu, jejak digital Iman yang pernah menuliskan cuitan soal TVRI dan bokep juga kembali diungkit publik sosial media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya