SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia penyakit masyarakat (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi (Dwi P/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Jaringan prostitusi ABG di Wonogiri ternyata beranggotakan tak hanya remaja putus sekolah, namun juga remaja yang masih bersekolah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Nina (bukan nama sebenarnya) perantara jaringan pekerja seks komersial (PSK) remaja atau ABG itu memberi pengakuan mengenai keanggotaan jaringan itu.

Dia mengatakan ada lima ABG yang masuk dalam jaringannya. Nina bertugas sebagai perantara. Dialah yang mengenalkan teman-teman anggota jaringannya ke para lelaki hidung belang.

“Dua orang teman saya ada di Baturetno, satu di Eromoko dan seorang di Jogja,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di salah satu lokasi tongkrongan, Minggu (16/12/2012).

Dia menuturkan dua orang temannya saat ini sudah tak lagi bersekolah, sedangkan dua orang lainnya itu masih bersekolah sekolah.

Disisi lain, Nina sebenarnya masih ingin melanjutkan sekolah kembali. Ibunda Nina, Suci (nama samaran), mengaku pasrah, karena sudah berusaha mendaftarkan anak pertamanya itu ke beberapa sekolah, namun selalu ditolak.

“Saya ingin anak saya dibimbing agar bisa kembali ke jalur yang benar,” ungkapnya sambil mengusap air mata saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/12).

Kepala Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri, Reni Ratnasari, mengatakan akan mencari jaringan itu. “Kalau anak-anak itu masih dibawah umur secepatnya akan kami beri pembinaan dan pendidikan sehingga nantinya tidak salah jalan,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (16/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya