SOLOPOS.COM - Ilustrasi salon (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Prostitusi Sukoharjo yang diduga terselubung di balik salon esek-esek Grogol, gagal terungkap karena rencana razia bocor.

Solopos.com, SUKOHARJO — Operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar tim gabungan Polsek Grogol dan Kecamatan Grogol, Sukoharjo, diduga bocor. Tim gabungan gagal menemukan praktik prostitusi terselubung yang diduga dilakukan di sejumlah salon, panti pijat, dan spa di wilayah Grogol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim gabungan menggelar operasi pekat dengan sasaran salon, panti pijat dan spa, Sabtu (12/2/2016) sekitar pukul 12.00 WIB. Tim gabungan bergerak menuju salah satu panti pijat di wilayah Desa Pandeyan tepatnya di pinggir Jl. Telukan Raya. Lantaran sepi, tim gabungan kembali bergerak menyambangi salon dan panti pijat di Desa Kwarasan.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat didatangi petugas, sejumlah salon dan panti pijat telah tutup. Padahal, biasanya salon dan panti pijat itu beroperasi mulai pukul 10.00 WIB setiap hari. Operasi tersebut digalakkan untuk mencegah maraknya praktik prostitusi berkedok salon, panti pijat, dan spa di wilayah Grogol.

Kapolsek Grogol, AKP Sarwoko, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, tak memungkiri ada dugaan operasi pekat yang menyasar salon, panti pijat dan spa bocor. Biasanya, salon dan panti pijat di wilayah Grogol beroperasi setiap hari. “Memang ada dugaan operasi pekat bocor sehingga salon dan panti pijat tutup saat didatangi petugas. Kendati demikian, kami tetap akan menggelar operasi pekat secara rutin,” kata dia, Sabtu.

Menurut Kapolsek, izin usaha salon maupun panti pijat hanya untuk perawatan tubuh atau menghilangkan pegal-pegal badan. Izin usaha itu dilarang disalahgunakan untuk melakukan praktik prostitusi yang meresahkan warga setempat. Permasalahannya, petugas kesulitan mengungkap praktik prostitusi yang diduga dilakukan di salon maupun panti pijat.

“Petugas harus mendapatkan barang bukti, harus menangkap basah, ini susahnya. Berbeda saat melakukan operasi pekat di hotel melati. Apabila ada pasangan bukan suami istri dalam satu kamar bisa jadi barang bukti,” ujar dia.

Lebih jauh, Kapolsek menjelaskan operasi pekat tak hanya menyasar praktik prostitusi namun juga peredaran minuman keras (miras), narkoba, dan perjudian. Patroli petugas akan digiatkan di sejumlah tempat hiburan seperti karaoke di kawasan Solo Baru.

Di sisi lain, seorang karyawan salah satu spa di kawasan Solo Baru, Indra, mengatakan mayoritas pengunjung merupakan tamu yang menginap di hotel di Solo Baru. Mereka ingin pijat untuk menghilangkan capek dan pegal-pegal badan. Biasanya, pengunjung ramai berdatangan untuk pijat pada malam hari.

Sementara jam operasional mulai pukul 10.00 WIB-22.00 WIB setiap hari. “Last order sekitar pukul 21.00 WIB. Kalau siang hari memang sepi pengunjung, biasanya ramai pada malam hari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya