SOLOPOS.COM - Pasar Nglangon, Sragen (Ponco Suseno//JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Prostitusi di Surabaya Gang Dolly telah ditutup. Di kawasan Pasar Nglangon Sragen terjadi peningkatan PSK pasca ditutupnya Dolly.

Tim gabungan terdiri dari Satpol PP, kepolisian, Dinas Sosial (Dinsos), Denpom serta Kesbangpolinmas kembali menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat), Selasa (21/10/2014) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam operasi yang digelar rutin itu, setidaknya 14 pekerja seks komersial (PSK) diciduk petugas dari Pasar Joko Tingkir atau yang lebih dikenal sebagai Pasar Nglangon.

Sementara, petugas juga menggelandang empat orang lainnya dengan seorang wanita diduga germo serta tiga orang laki-laki dengan satu orang bertugas menyembunyikan para PSK serta dua orang lelaki hidung belang.

Kepala Satpol PP Sragen, Sri Yatmoko, melalui Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP, Sukamto, menjelaskan setidaknya tim sudah melakukan operasi di kawasan Pasar Nglangon sekitar dua bulan ini.

Operasi rutin digelar di kawasan tersebut lantaran belakangan terjadi peningkatan jumlah PSK yang mangkal seusai penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.

“Dari pengamatan kami jumlah di sana terus berkembang,” jelas dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (22/10/2014).

Sukamto menjelaskan para PSK sempat berupaya mengelabui petugas dengan bersembunyi disejumlah bilik di kawasan pasar dengan kondisi pintu terkunci dari luar.

Namun, lantaran sebelumnya sudah ada petugas yang mengamati gerak-gerik para PSK di kawasan itu, upaya bersumbunyi digagalkan tim setelah menggeledah saku salah satu pria yang diduga mengunci para PSK.

“Dari bilik-bilik itu ternyata para PSK bersembunyi. Ada juga dua pria yang ada di dalam bilik ikut kami bawa,” ungkap dia.

Dia menambahkan dari hasil operasi itu 14 PSK sudah dilaporkan ke Dinsos yang kemudian dikirim ke Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama di Solo untuk mendapatkan pembinaan. “Untuk empat orang termasuk tiga laki-laki kami serahkan ke polres untuk pemeriksaan lebih lanjut,” urainya.

Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, melalui Kasat Sabhara, AKP Hartono, membenarkan terdapat empat orang dari hasil operasi pekat yang dibawa ke polres.

Dia menjelaskan keempat orang tersebut diminta membuat surat pernyataan terkait aktivitas di kawasan Pasar Nglangon. “Ternyata ada pedagang warung yang kebetulan berada di kawasan tersebut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya